Bos Intelijen Taiwan Tampik Perang dengan China Pecah Tiga Tahun Lagi

Kamis, 21 Oktober 2021 - 00:33 WIB
"Ketakutan terhadap perubahan rezim oleh revolusi warna telah menyebabkannya menjadi lebih otoriter secara internal dan lebih antagonis secara eksternal. Ini mencerminkan ketidakamanannya dan menunjukkan posisinya terperangkap di dalam dilema keamanan," tuturnya.



Menurut Chen Lokasi fisik membuat Taiwan tidak akan dapat menghindari persaingan geopolitik antara China dan AS, setelah legislator partai oposisi bertanya bagaimana pemerintah Taiwan berencana untuk melindungi rakyatnya sambil "berdiri di tengah pertempuran dua gajah."

Selama sidang komite lima jam, Chen menyatakan keyakinannya pada kebijakan AS terhadap Taiwan dan kemampuan pencegahan Amerika di wilayah tersebut.

"Latihan tiga kapal induk yang dipimpin AS baru-baru ini di Pasifik Barat belum pernah terjadi sebelumnya," katanya.

Ditanya apakah Presiden Joe Biden dan pemimpin China Xi Jinping memiliki "pengaturan rahasia" mengenai masa depan Taiwan, Chen menepis kekhawatiran dan mengatakan kedua negara adidaya sedang menjalani perubahan struktural dalam hubungan mereka.

Sebelumnya Presiden AS Joe Biden mengatakan dia dan Presiden China Xi Jinping telah setuju untuk mematuhi "perjanjian Taiwan."

"Mereka mengatakan tidak ada jalan kembali untuk hubungan China-AS," tegas Chen.



Dia mengulang pernyataan yang diberikan kepada komite yang sama pada hari Senin oleh Menteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu, yang ketika ditanyai tentang subjek yang sama mengatakan: "Pemerintah AS telah meyakinkan kami bahwa hubungan dengan Taiwan hanya akan meningkat, terlepas dari perubahan hubungan China-AS."
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More