Ogah Jadi Tentara Zionis, Penyanyi Israel Kabur ke Turki
Selasa, 19 Oktober 2021 - 16:06 WIB
ISTANBUL - Seorang penyanyi wanita Israel mengaku meninggalkan negaranya dan melarikan diri ke Turki setelah menolak wajib militer menjadi tentara Zionis. Dia memilih menjadi warganya Presiden Tayyip Erdogan.
Pengakuan itu disampaikan penyanyi bernama Linet Menaşi kepada penonton dalam sebuah pertunjukan di pinggiran Istanbul, Turki, pada Senin (18/10/2021). Para penonton di Turki menyambutnya dengan sorak sorai.
Menasi mengatakan bahwa dia telah meninggalkan Israel untuk menghindari layanan wajib Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan masih dianggap AWOL (Absent Without Leave) atau absen tanpa mendapat cuti.
Pernyataannya dikutip oleh media Turki yang mendukung Presiden Erdogan.
"Saya lahir di Israel dan mulai bernyanyi ketika saya berusia lima tahun," kata Menaşi kepada para penonton di Turki.
"Ketika saya selesai sekolah mereka menuntut agar saya mendaftar di tentara. Saya pindah ke Turki. Saya masih dianggap AWOL di Isarel," ujarnya, yang dilansir Israel Hayom, Selasa (19/10/2021).
Namun, menurut halaman Wikipedia-nya, dia memang bertugas di IDF selama tiga bulan.
Menaşi menambahkan bahwa dia adalah sebenarnya orang Turki dan bermaksud untuk hidup dan mati di Turki.
Pengakuan itu disampaikan penyanyi bernama Linet Menaşi kepada penonton dalam sebuah pertunjukan di pinggiran Istanbul, Turki, pada Senin (18/10/2021). Para penonton di Turki menyambutnya dengan sorak sorai.
Menasi mengatakan bahwa dia telah meninggalkan Israel untuk menghindari layanan wajib Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan masih dianggap AWOL (Absent Without Leave) atau absen tanpa mendapat cuti.
Pernyataannya dikutip oleh media Turki yang mendukung Presiden Erdogan.
"Saya lahir di Israel dan mulai bernyanyi ketika saya berusia lima tahun," kata Menaşi kepada para penonton di Turki.
"Ketika saya selesai sekolah mereka menuntut agar saya mendaftar di tentara. Saya pindah ke Turki. Saya masih dianggap AWOL di Isarel," ujarnya, yang dilansir Israel Hayom, Selasa (19/10/2021).
Namun, menurut halaman Wikipedia-nya, dia memang bertugas di IDF selama tiga bulan.
Menaşi menambahkan bahwa dia adalah sebenarnya orang Turki dan bermaksud untuk hidup dan mati di Turki.
Lihat Juga :
tulis komentar anda