3 Alasan PM Netanyahu Pilih Gencatan Senjata dengan Hizbullah, Ingin Fokus Hadapi Iran

Kamis, 28 November 2024 - 03:30 WIB
loading...
3 Alasan PM Netanyahu...
PM Israel Benjamin Netanyahu memilih gencatan senjata dengan Hizbullah untuk fikus hadapi Iran. Foto/X/@MatthieuKaram
A A A
GAZA - Gencatan senjata antara pasukan Israel dan kelompok pejuang Lebanon, Hizbullah, mulai berlaku pada Rabu pagi waktu setempat, menurut jadwal yang ditetapkan oleh Presiden AS Joe Biden.

Itu setelah Israel dan Lebanon menyetujui kesepakatan untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung lebih dari setahun.

Melansir CNN, berbicara sebelumnya di Taman Mawar Gedung Putih, Biden mengatakan kesepakatan itu "dirancang untuk menjadi penghentian permusuhan secara permanen." Dia mengatakan telah berbicara dengan para pemimpin Israel dan Lebanon, dan bahwa kedua negara menerima usulan AS "untuk mengakhiri konflik yang menghancurkan" antara Israel dan Hizbullah.

Kabinet keamanan Israel memberikan suara pada Selasa untuk menyetujui kesepakatan itu dengan mayoritas 10 banding satu, kata kantor Perdana Menteri Israel, berterima kasih kepada Amerika Serikat atas keterlibatannya.

Gencatan senjata selama 60 hari itu bertujuan untuk melaksanakan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701, dengan harapan dapat menjadi dasar gencatan senjata yang langgeng.

Resolusi 1701 diadopsi untuk mengakhiri perang 34 hari antara Israel dan Lebanon pada tahun 2006, dan telah menjaga ketenangan di wilayah tersebut selama hampir dua dekade. Hal itu berlangsung hingga sehari setelah serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober terhadap Israel tahun lalu, ketika Hizbullah menyerang Israel sebagai bentuk solidaritas dengan kelompok militan Palestina, yang memulai lebih dari setahun pertikaian lintas batas.

Resolusi tersebut menetapkan bahwa Israel harus menarik semua pasukannya dari Lebanon selatan, dan bahwa satu-satunya kelompok bersenjata yang hadir di selatan sungai Litani adalah militer Lebanon dan pasukan penjaga perdamaian PBB.

Seorang pejabat senior pemerintah AS mengatakan pada hari Selasa bahwa meskipun pasukan Israel tidak akan segera mundur saat kesepakatan mulai berlaku, mereka harus melakukannya dalam waktu 60 hari berdasarkan ketentuan perjanjian. Selama waktu tersebut, para pejuang Hizbullah juga diperkirakan akan mundur sekitar 40 kilometer (25 mil) dari perbatasan Israel-Lebanon.

Dalam tonggak simbolis Selasa pagi, tentara Israel mencapai sungai Litani untuk pertama kalinya militer memulai operasi darat di Lebanon pada bulan September.

Beberapa jam sebelum pemungutan suara, Israel secara drastis meningkatkan serangannya di Beirut, menargetkan daerah pusat kota – bukan hanya pinggiran selatan yang didominasi Hizbullah – untuk pertama kalinya dalam konflik tersebut. Setidaknya 10 orang tewas dalam serangan di pusat kota Beirut, kata Kementerian Kesehatan Lebanon.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Donald Trump: Tidak...
Donald Trump: Tidak Ada yang Mengusir Rakyat Palestina dari Gaza
Netanyahu Marah Luar...
Netanyahu Marah Luar Biasa dalam Sidang Korupsi: Anda Menempatkan Saya di Neraka!
90% Penduduk Gaza Kekurangan...
90% Penduduk Gaza Kekurangan Air akibat Blokade Baru Israel
Pemimpin Hizbullah Ancam...
Pemimpin Hizbullah Ancam Hadapi Israel di Lebanon Selatan
Turki Blokir Latihan...
Turki Blokir Latihan Militer Israel-NATO hingga Gencatan Senjata Permanen di Gaza
Keluarga Sandera Israel...
Keluarga Sandera Israel Beri Netanyahu Waktu 24 Jam untuk Setop Pemutusan Listrik Gaza
Pemimpin Houthi Kutuk...
Pemimpin Houthi Kutuk Pembunuhan di Suriah, Tuding AS dan Israel Dukung Takfiri
Turis Israel Diperkosa...
Turis Israel Diperkosa Beramai-ramai di India, Ternyata Pemicunya Urusan Sepele
3 Kebijakan Kontroversial...
3 Kebijakan Kontroversial Donald Trump yang Dianggap Anti-Palestina
Rekomendasi
Shahabi Sakri Jadi Saingan...
Shahabi Sakri Jadi Saingan Ajil Ditto? Rebutin Davina Karamoy di Series Culture Shock!
Mobil Dinas Dipakai...
Mobil Dinas Dipakai Mudik Lebaran, Ini Sanksinya
PSI Yakin Ada Alasan...
PSI Yakin Ada Alasan Kuat di Balik Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
34 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
5 Alasan Gencatan Senjata...
5 Alasan Gencatan Senjata Tidak akan Menghentikan Perang Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved