China Upgrade Kapal Selam Nuklir Bungkuk yang Mampu Hancurkan Kota-kota AS
Senin, 11 Oktober 2021 - 11:15 WIB
Menurut laporan tersebut, perkembangan kapal selam itu muncul setelah China mengancam akan menyerang kapan saja terhadap pasukan AS di Taiwan di tengah kekhawatiran serangan itu akan memicu perang global.
Xi Jinping telah berjanji menyatukan kembali Taiwan dengan China, sementara Beijing merespons keras bocoran laporan bahwa pasukan khusus AS telah melatih militer Taiwan secara diam-diam sejak tahun lalu.
China dan Taiwan berselisih karena dikhawatirkan raksasa Komunis itu akan mencoba merebut kembali pulau itu, yang memicu kekhawatiran Perang Dunia Ketiga bisa pecah.
Taiwan menegaskan pihaknya adalah negara merdeka setelah memisahkan diri dari daratab China pada tahun 1949.
Salah satu surat kabar top China, The Global Times, telah mengeluarkan peringatan mengerikan kepada AS dalam editorialnya.
Media itu mengatakan pasukan khusus AS yang beroperasi di Taiwan sama saja dengan invasi terhadap daratan China.
"Begitu perang pecah di Selat Taiwan, personel militer AS itu akan menjadi yang pertama dilenyapkan," tulis media tersebut.
"Daratan (China) memiliki hak untuk melakukan serangan militer terhadap mereka kapan saja," lanjut editorial tersebut.
Disebutkan juga bahwa AS menghadapi kerugian tak tertahankan jika memutuskan untuk membela Taiwan dan mengejek Washington atas kegagalannya di Afghanistan.
Xi Jinping telah berjanji menyatukan kembali Taiwan dengan China, sementara Beijing merespons keras bocoran laporan bahwa pasukan khusus AS telah melatih militer Taiwan secara diam-diam sejak tahun lalu.
China dan Taiwan berselisih karena dikhawatirkan raksasa Komunis itu akan mencoba merebut kembali pulau itu, yang memicu kekhawatiran Perang Dunia Ketiga bisa pecah.
Taiwan menegaskan pihaknya adalah negara merdeka setelah memisahkan diri dari daratab China pada tahun 1949.
Salah satu surat kabar top China, The Global Times, telah mengeluarkan peringatan mengerikan kepada AS dalam editorialnya.
Media itu mengatakan pasukan khusus AS yang beroperasi di Taiwan sama saja dengan invasi terhadap daratan China.
"Begitu perang pecah di Selat Taiwan, personel militer AS itu akan menjadi yang pertama dilenyapkan," tulis media tersebut.
"Daratan (China) memiliki hak untuk melakukan serangan militer terhadap mereka kapan saja," lanjut editorial tersebut.
Disebutkan juga bahwa AS menghadapi kerugian tak tertahankan jika memutuskan untuk membela Taiwan dan mengejek Washington atas kegagalannya di Afghanistan.
tulis komentar anda