China Upgrade Kapal Selam Nuklir Bungkuk yang Mampu Hancurkan Kota-kota AS

Senin, 11 Oktober 2021 - 11:15 WIB
Kapal selam bertenaga nuklir Type 094 China. Kapal ini membawa rudal JL-3 Big Wave yang diklaim mampu menghancurkan kota-kota di AS. Foto/Handout via REUTERS
BEIJING - China telah meng-upgrade atau meningkatkan kapal selam nuklir "bungkuk" Type 094. Kapal ini membawa rudal JL-3 "Big Wave" yang memiliki jangkauan 7.500 mil dan diklaim dapat menghancurkan kota-kota di Amerika Serikat (AS).

Kapal selam kelas Jin yang bertenaga nuklir ini telah dimodifikasi untuk menyembunyikan nomor ID-nya dan juga untuk mengurangi kebisingannya.



Kapal selam jenis itu sekarang akan lebih tersembunyi dari sebelumnya dan berkeliaran di Pasifik di tengah meningkatnya ketegangan antara China dan AS.

Presiden China Xi Jingping baru-baru ini memperbarui seruan agar Taiwan menjadi bagian dari China, mengerahkan ratusan pesawat tempur ke wilayah udara pulau itu dalam tempo empat hari berturut-turut.



Terlepas dari upaya China untuk mengurangi kebisingan kapal selam Type 094, sebuah laporan oleh pakar kapal selam Eric Genevelle dan Richard W. Stirn mengatakan kapal tersebut kemungkinan masih terlalu keras atau bising untuk mendekati pantai AS tanpa terdeteksi.

Zhou Chenming, seorang akademisi di Institut Sains dan Teknologi Militer Yuan Wang di Beijing, mengatakan perkembangan terakhir kapal tersebut tidak terkait dengan meningkatnya ketegangan dengan AS.

Dia mengatakan kepada South China Morning Post, Minggu (10/10/2021): "Membangun untuk commissioning kapal selam bisa memakan waktu hingga delapan tahun, sementara elektronik dan banyak komponen canggih akan maju beberapa generasi dalam periode ini."

“Angkatan Laut China akan meminta pembuat kapal untuk memasang fasilitas paling canggih ke lambung berikutnya, sementara sub insinyur perlu memikirkan bagaimana menempatkan komponen-komponen itu di tempat yang tepat. Semua ini mungkin memerlukan perubahan desain lambung yang melibatkan dimensi, layar, kemudi, jumlah lubang lentur dan faktor lainnya," paparnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More