Hanya Tulang dan Kulit, Gajah-gajah di Bali Jadi Sorotan Media Asing
Jum'at, 08 Oktober 2021 - 11:51 WIB
JAKARTA - Gajah-gajah koleksi sebuah taman hiburan di Bali menjadi sorotan media-media asing karena kekurangan gizi. Satwa-satwa itu dilaporkan terlihat seperti tersisa tulang dan kulit.
Gajah-gajah yang nasibnya menyedihkan itu merupakan koleksi Bali Elephant Camp (BEC), sebuah taman hiburan bergaya safari di dekat Ubud.
Kondisi itu terjadi setelah BEC terpaksa tutup karena pandemi COVID-19. Staf BEC juga bekerja tanpa bayaran karena penjualan tiket anjlok.
Ada lebih dari selusin gajah di BEC yang kekurangan gizi.
"‘Just skin and bones’: Bali elephants left to starve ['Hanya kulit dan tulang': Gajah Bali dibiarkan kelaparan]," tulisAl Jazeera,media internasional yang berbasis di Qatar, dalam judul laporannya.
"New pictures show the state of elephants in Bali amid the pandemic [Gambar baru menunjukkan keadaan gajah di Bali di tengah pandemi]" bunyi judul media Australia, news.com.au, dalam laporan panjangnya, Jumat (8/10/2021).
Pada tahun 2005, BEC bergabung dengan program konservasi satwa liar yang dijalankan oleh Departemen Kehutanan yang mempercayakan kebun binatang swasta dan taman safari di Indonesia untuk merawat gajah Sumatra yang terancam punah.
Sebuah studi tahun 2007 oleh Federasi Margasatwa Dunia menemukan hanya ada 2.400 hingga 2.800 gajah Sumatra yang tersisa di alam liar, dan jumlahnya sekarang diperkirakan berkurang setengahnya akibat perburuan gading, konflik manusia-gajah, dan penggundulan hutan.
Gajah-gajah yang nasibnya menyedihkan itu merupakan koleksi Bali Elephant Camp (BEC), sebuah taman hiburan bergaya safari di dekat Ubud.
Kondisi itu terjadi setelah BEC terpaksa tutup karena pandemi COVID-19. Staf BEC juga bekerja tanpa bayaran karena penjualan tiket anjlok.
Ada lebih dari selusin gajah di BEC yang kekurangan gizi.
"‘Just skin and bones’: Bali elephants left to starve ['Hanya kulit dan tulang': Gajah Bali dibiarkan kelaparan]," tulisAl Jazeera,media internasional yang berbasis di Qatar, dalam judul laporannya.
"New pictures show the state of elephants in Bali amid the pandemic [Gambar baru menunjukkan keadaan gajah di Bali di tengah pandemi]" bunyi judul media Australia, news.com.au, dalam laporan panjangnya, Jumat (8/10/2021).
Pada tahun 2005, BEC bergabung dengan program konservasi satwa liar yang dijalankan oleh Departemen Kehutanan yang mempercayakan kebun binatang swasta dan taman safari di Indonesia untuk merawat gajah Sumatra yang terancam punah.
Sebuah studi tahun 2007 oleh Federasi Margasatwa Dunia menemukan hanya ada 2.400 hingga 2.800 gajah Sumatra yang tersisa di alam liar, dan jumlahnya sekarang diperkirakan berkurang setengahnya akibat perburuan gading, konflik manusia-gajah, dan penggundulan hutan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda