Musuh Sekaligus Pengkritik Perang Narkoba Duterte Maju Pilpres Filipina
Kamis, 07 Oktober 2021 - 15:48 WIB
Keputusan maju sebagai calon presiden diambil Robredo setelah musuh bebuyutannya Ferdinand Marcos Jr, putra mantan diktator Marcos, mengatakan pada Selasa lalu bahwa dia akan mencalonkan diri sebagai presiden.
Robredo menang tipis atas Marcos Jr untuk jabatan wakil presiden di negara itu pada pemilu tahun 2016. Kemenangannya saat itu memberikan pukulan terhadap aspirasi politik klan yang kuat ketika mereka berusaha untuk merehabilitasi citranya.
Marcos Jr—sekutu Duterte dan pembela perang narkoba yang telah menewaskan ribuan orang—berjuang hampir lima tahun di pengadilan melawan sengketa pemungutan suara. Namun, dia kalah pada Februari ketika Mahkamah Agung menolak gugatannya.
Marcos Jr berada di posisi kedua di belakang putri Duterte, Sara, dalam jajak pendapat Pulse Asia Research baru-baru ini.
Robredo berada di urutan keenam, mengikuti petinju hebat Manny Pacquiao dan wali kota yang juga selebriti Francisco Domagoso, yang telah mengonfirmasi bahwa mereka akan mencalonkan diri sebagai presiden.
Sebagian besar kandidat teratas telah mendukung perang narkoba, yang sedang diselidiki oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) yang diduga telah menjadi kejahatan terhadap kemanusiaan.
Duterte telah berulang kali menyerang Robredo sejak mengambil alih kekuasaan pada tahun 2016 dengan janji akan membersihkan negaranya dari narkoba.
Robredo menentang rencana Duterte untuk mengembalikan hukuman mati dan keputusannya untuk mengizinkan jasad Ferdinand Marcos yang dibalsem dimakamkan di pemakaman pahlawan nasional.
Sejauh ini, lebih dari 40 kandidat telah mendaftar untuk mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilu Mei 2022. Namun, jumlah itu akan menyusut secara signifikan dalam beberapa bulan mendatang.
Robredo menang tipis atas Marcos Jr untuk jabatan wakil presiden di negara itu pada pemilu tahun 2016. Kemenangannya saat itu memberikan pukulan terhadap aspirasi politik klan yang kuat ketika mereka berusaha untuk merehabilitasi citranya.
Marcos Jr—sekutu Duterte dan pembela perang narkoba yang telah menewaskan ribuan orang—berjuang hampir lima tahun di pengadilan melawan sengketa pemungutan suara. Namun, dia kalah pada Februari ketika Mahkamah Agung menolak gugatannya.
Marcos Jr berada di posisi kedua di belakang putri Duterte, Sara, dalam jajak pendapat Pulse Asia Research baru-baru ini.
Robredo berada di urutan keenam, mengikuti petinju hebat Manny Pacquiao dan wali kota yang juga selebriti Francisco Domagoso, yang telah mengonfirmasi bahwa mereka akan mencalonkan diri sebagai presiden.
Sebagian besar kandidat teratas telah mendukung perang narkoba, yang sedang diselidiki oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) yang diduga telah menjadi kejahatan terhadap kemanusiaan.
Duterte telah berulang kali menyerang Robredo sejak mengambil alih kekuasaan pada tahun 2016 dengan janji akan membersihkan negaranya dari narkoba.
Robredo menentang rencana Duterte untuk mengembalikan hukuman mati dan keputusannya untuk mengizinkan jasad Ferdinand Marcos yang dibalsem dimakamkan di pemakaman pahlawan nasional.
Sejauh ini, lebih dari 40 kandidat telah mendaftar untuk mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilu Mei 2022. Namun, jumlah itu akan menyusut secara signifikan dalam beberapa bulan mendatang.
(min)
tulis komentar anda