Jadi PM Jepang, Kishida Bubarkan Parlemen dan Gelar Pemilu 31 Oktober

Senin, 04 Oktober 2021 - 13:19 WIB
“31 Oktober menempatkan oposisi di belakangnya, mengambil keuntungan dari bulan madu dalam jajak pendapat, ditambah peluang yang lebih baik untuk kasus kecil," ujarnya merujuk pada angka kasus infeksi virus corona di Jepang.

"Jika dia menang dengan nyaman dalam pemilu dan dapat menyatukan semuanya dengan cukup baik untuk memenangkan pemilihan majelis tinggi tahun depan, dia akan memiliki waktu hingga tiga tahun tanpa pemilu," paparnya.

Kabinet Bayangan Abe

Kemudian hari ini, Kishida akan mengungkap kabinet yang penuh dengan sekutu mantan perdana menteri Shinzo Abe, memastikan pengaruh basis konservatif yang terakhir.



Dari 20 jabatan, 13 akan diisi oleh orang-orang yang tidak memiliki pengalaman kabinet sebelumnya. Langkah itu sejalan dengan janji Kishida untuk memberikan kesempatan kepada orang baru, tetapi sebagian besar pekerjaan kelas berat akan diberikan kepada sekutu Abe, atau pun menteri keuangan yang akan lengser Taro Aso.

“Dia memenangkan pemilihan dengan dukungan Abe dan Aso, jadi sekarang saatnya dia membalas budi, bukan waktunya untuk memutuskan mereka,” kata analis politik Atsuo Ito.

Salah satu yang dekat dengan Abe adalah sekretaris jenderal LDP yang baru diangkat, Akira Amari. Ditetapkan untuk menggantikan Aso adalah saudara iparnya, Shunichi Suzuki, yang kurang dikenal, bahkan di Jepang.

Menurut media Jepang, Menteri Luar Negeri Toshimitsu Motegi dan Menteri Pertahanan Nobuo Kishi, saudara laki-laki Abe, akan mempertahankan jabatan mereka.

Peran kunci sekretaris kabinet utama akan diambil oleh Hirokazu Matsuno, seorang menteri pendidikan di era Abe.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More