Kronologi 31 Menit yang Akhiri Hidup George Floyd....
Selasa, 02 Juni 2020 - 10:11 WIB
MINNEAPOLIS - Pada Senin petang pekan lalu di Minneapolis, negara bagian Minnestoa, Amerika Serikat (AS) , empat petugas polisi tiba dan menangkap seorang pria kulit hitam yang menurut mereka "sangat mabuk" dan "tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri". Pria itu adalah George Floyd .
Yang terjadi selanjutnya adalah 31 menit yang mengakhiri hidup si pria kulit hitam tersebut. Kematian Floyd membuat empat petugas polisi dipecat—termasuk satu petugas yang dituduh melakukan pembunuhan. Kematiannya juga memicu demonstrasi yang diwarnai kerusuhan di berbagai wilayah di Amerika.
George Floyd, 46, tewas dengan kondisi telungkup di sisi jalan. Sebuah video yang viral dan memicu kemarahan menunjukkan leher Floyd dicekik petugas polisi Derek Chauvin dengan lututnya, di mana Floyd mengucapkan kalimat terakakhir; "Saya tidak bisa bernapas" sebelum tewas.
Kematian Floyd akan diselidiki secara mendalam dalam persidangan untuk perwira polisi Minneapolis; Derek Chauvin. (Baca:
Autopsi Independen: George Floyd Tewas karena Asfiksia, Ini Pembunuhan )
Berikut ini yang terjadi, menit demi menit, menurut laporan saksi mata, transkrip polisi dan rekaman CCTV, sebagaimana dikutip news.com.au, Selasa (2/6/2020).
19.57 petang
George Floyd, seorang penjaga pintu yang berasal dari Houston, tiba di toko Cup Foods di Powderhorn, sebuah lingkungan di selatan pusat kota Minneapolis.
Dia bersama teman-teman ketika dia memasuki toko untuk membeli rokok dengan apa yang kemudian diklaim oleh staf di sana adalah uang kertas USD20 palsu.
Setelah kembali ke mobilnya, sebuah SUV biru, Floyd diadang oleh dua karyawan Cup Foods. Mereka ingin rokok dikembalikan, tetapi dua karyawan itu mengatakan Floyd mabuk dan tidak senang didekati.
20.01 petang
Karyawan Cup Foods memanggil polisi. Transkrip panggilan telepon termasuk percakapan berikut.
Operator: "Apa yang bisa saya bantu?"
Penelepon: “Ummm, seseorang datang ke toko kami dan memberi kami uang palsu dan kami menyadarinya sebelum ia meninggalkan toko dan kami berlari kembali ke luar, mereka duduk di mobil mereka. Kami mengatakan kepada mereka untuk memberi kami telepon mereka, mengembalikan barang (tidak terdengar) mereka kembali dan semuanya dan dia juga mabuk dan segalanya dan kembali untuk menyerahkan rokok kami kembali dan agar dia bisa, sehingga dia dapat pulang tetapi dia tidak ingin lakukan itu, dan dia duduk di mobilnya karena dia mabuk berat dan dia tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri."
20.08 petang
Dua petugas polisi tiba di lokasi pertama. Mereka adalah Alexander Kueng dan Thomas Lane. Mereka mendekati SUV biru, yang memiliki pintu samping penumpang depan terbuka.
Rekaman CCTV dari toko terdekat menunjukkan Lane mengeluarkan senjatanya dan memerintahkan Floyd untuk meletakkan tangannya di atas roda mobil.
Dalam hitungan detik, dia meletakkan pistol kembali ke sarungnya. Semenit kemudian dia menarik Floyd keluar dari kursi pengemudi.
Floyd diborgol dan ditekan ke dinding sebuah restoran ketika dia diminta untuk mengidentifikasi dirinya oleh Kueng.
20.14 petang
Enam menit setelah penangkapan, Floyd dibawa kembali ke mobil oleh Lane dan Kueng. Dia jatuh ke tanah, mengatakan kepada petugas bahwa dia tidak ingin masuk karena dia sesak.
20.17 petang
Tiga menit kemudian, sebuah mobil patroli yang membawa perwira polisi Minneapolis Derek Chauvin dan sesama petugas polisi Tou Thao tiba di tempat kejadian.
Situasi mulai tegang ketika Chauvin, yang memiliki beberapa aduan sebelumnya terhadap namanya, menarik Floyd dari belakang mobil dan ke trotoar. (Baca juga: Viral, Pria Bertato Peta Indonesia Ikut Demo Rusuh Pro George Floyd di AS )
20.20 petang
Rekaman saksi mata yang direkam pada pukul 20.20 menunjukkan Chauvin memberikan tekanan pada leher Floyd dengan lututnya.
Kueng memberi tekanan pada tubuh Floyd. Lane memberi tekanan pada kaki Floyd.
Thao berdiri, menjaga orang di kejauhan saat situasi menjadi semakin tegang.
Floyd berjuang untuk mengatur napas dan mengatur kata-kata, "Saya tidak bisa bernapas, bung".
Tak lama kemudian, petugas meminta bantuan medis, mengutip keterangan "pendarahan dari mulut".
20.21 petang
Panggilan dari petugas di tempat kejadian ditingkatkan ke permintaan bantuan medis darurat. Chauvin tetap meletakkan lututnya di leher Floyd selama tujuh menit. “Tolong, lutut di leher saya. Saya tidak bisa bernapas," kata Floyd memohon.
Menurut pengaduan pidana yang diajukan terhadap Chauvin pada hari Jumat, dia berlutut di leher Floyd selama delapan menit lebih 46 detik.
The New York Times melaporkan bahwa pengaduan terhadap Chauvin mengklaim Lane bertanya dua kali apakah Floyd harus dimasukkan ke sisinya. Dia diduga menjawab "tidak" kedua kali.
20.25 petang
Setelah mengatakan kepada petugas 16 kali bahwa dia tidak bisa bernapas, Floyd tampaknya kehilangan kesadaran. Sang bystanders itu mendesak Chauvin untuk "turun darinya". Tetapi sebaliknya, Chauvin menarik keluar semprotan capsicumnya dan memberi isyarat kepada mereka yang menonton.
"Bro, dia tidak bergerak," kata seorang yang menonton.
20.27 petang
Ambulans tiba dan paramedis segera memeriksa denyut nadi Floyd atas desakan mereka yang menonton.
“Periksa nadinya. Periksa sekarang," kata seorang saksi memberi tahu polisi dalam sebuah video yang kemudian dibagikan di Facebook.
"Pria itu tidak bernapas," kata saksi yang lain.
20.28 petang
Chauvin menjaga lututnya di leher Floyd selama satu menit lagi dan membawanya pergi ketika seorang paramedis memberitahunya. Floyd berguling ke tandu, tubuhnya yang tak bernyawa didorong dengan cepat ke bagian belakang ambulans dan dibawa pergi.
21.25 petang
Floyd dinyatakan meninggal di rumah sakit kurang dari satu jam setelah tubuhnya dibawa dari tempat penangkapan.
Tetapi dari rekaman telepon dengan paramedis diketahui bahwa Floyd mengalami "henti jantung" sepenuhnya hanya dalam lima menit setelah dia dimasukkan ke ambulans.
Chauvin telah didakwa dengan pembunuhan tingkat tiga dan pembunuhan tingkat dua.
Tiga petugas polisi lainnya yang terlibat dalam penangkapan Floyd juga dipecat.
Jaksa Mike Freeman mengatakan lebih banyak dakwaan mungkin diajukan, tetapi pihak berwenang merasa pantas untuk fokus pada pelaku paling berbahaya.
Protes kemarahan atas kematian Floyd pecah di berbagai wilayah di AS, termasuk di dekat Gedung Putih. Presiden Donald Trump bahkan terpaksa mengerahkan ribuan tentara dari Garda Nasional untuk menghentikan protes kekerasan di dekat Gedung Putih dan wilayah lainnya.
Yang terjadi selanjutnya adalah 31 menit yang mengakhiri hidup si pria kulit hitam tersebut. Kematian Floyd membuat empat petugas polisi dipecat—termasuk satu petugas yang dituduh melakukan pembunuhan. Kematiannya juga memicu demonstrasi yang diwarnai kerusuhan di berbagai wilayah di Amerika.
George Floyd, 46, tewas dengan kondisi telungkup di sisi jalan. Sebuah video yang viral dan memicu kemarahan menunjukkan leher Floyd dicekik petugas polisi Derek Chauvin dengan lututnya, di mana Floyd mengucapkan kalimat terakakhir; "Saya tidak bisa bernapas" sebelum tewas.
Kematian Floyd akan diselidiki secara mendalam dalam persidangan untuk perwira polisi Minneapolis; Derek Chauvin. (Baca:
Autopsi Independen: George Floyd Tewas karena Asfiksia, Ini Pembunuhan )
Berikut ini yang terjadi, menit demi menit, menurut laporan saksi mata, transkrip polisi dan rekaman CCTV, sebagaimana dikutip news.com.au, Selasa (2/6/2020).
19.57 petang
George Floyd, seorang penjaga pintu yang berasal dari Houston, tiba di toko Cup Foods di Powderhorn, sebuah lingkungan di selatan pusat kota Minneapolis.
Dia bersama teman-teman ketika dia memasuki toko untuk membeli rokok dengan apa yang kemudian diklaim oleh staf di sana adalah uang kertas USD20 palsu.
Setelah kembali ke mobilnya, sebuah SUV biru, Floyd diadang oleh dua karyawan Cup Foods. Mereka ingin rokok dikembalikan, tetapi dua karyawan itu mengatakan Floyd mabuk dan tidak senang didekati.
20.01 petang
Karyawan Cup Foods memanggil polisi. Transkrip panggilan telepon termasuk percakapan berikut.
Operator: "Apa yang bisa saya bantu?"
Penelepon: “Ummm, seseorang datang ke toko kami dan memberi kami uang palsu dan kami menyadarinya sebelum ia meninggalkan toko dan kami berlari kembali ke luar, mereka duduk di mobil mereka. Kami mengatakan kepada mereka untuk memberi kami telepon mereka, mengembalikan barang (tidak terdengar) mereka kembali dan semuanya dan dia juga mabuk dan segalanya dan kembali untuk menyerahkan rokok kami kembali dan agar dia bisa, sehingga dia dapat pulang tetapi dia tidak ingin lakukan itu, dan dia duduk di mobilnya karena dia mabuk berat dan dia tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri."
20.08 petang
Dua petugas polisi tiba di lokasi pertama. Mereka adalah Alexander Kueng dan Thomas Lane. Mereka mendekati SUV biru, yang memiliki pintu samping penumpang depan terbuka.
Rekaman CCTV dari toko terdekat menunjukkan Lane mengeluarkan senjatanya dan memerintahkan Floyd untuk meletakkan tangannya di atas roda mobil.
Dalam hitungan detik, dia meletakkan pistol kembali ke sarungnya. Semenit kemudian dia menarik Floyd keluar dari kursi pengemudi.
Floyd diborgol dan ditekan ke dinding sebuah restoran ketika dia diminta untuk mengidentifikasi dirinya oleh Kueng.
20.14 petang
Enam menit setelah penangkapan, Floyd dibawa kembali ke mobil oleh Lane dan Kueng. Dia jatuh ke tanah, mengatakan kepada petugas bahwa dia tidak ingin masuk karena dia sesak.
20.17 petang
Tiga menit kemudian, sebuah mobil patroli yang membawa perwira polisi Minneapolis Derek Chauvin dan sesama petugas polisi Tou Thao tiba di tempat kejadian.
Situasi mulai tegang ketika Chauvin, yang memiliki beberapa aduan sebelumnya terhadap namanya, menarik Floyd dari belakang mobil dan ke trotoar. (Baca juga: Viral, Pria Bertato Peta Indonesia Ikut Demo Rusuh Pro George Floyd di AS )
20.20 petang
Rekaman saksi mata yang direkam pada pukul 20.20 menunjukkan Chauvin memberikan tekanan pada leher Floyd dengan lututnya.
Kueng memberi tekanan pada tubuh Floyd. Lane memberi tekanan pada kaki Floyd.
Thao berdiri, menjaga orang di kejauhan saat situasi menjadi semakin tegang.
Floyd berjuang untuk mengatur napas dan mengatur kata-kata, "Saya tidak bisa bernapas, bung".
Tak lama kemudian, petugas meminta bantuan medis, mengutip keterangan "pendarahan dari mulut".
20.21 petang
Panggilan dari petugas di tempat kejadian ditingkatkan ke permintaan bantuan medis darurat. Chauvin tetap meletakkan lututnya di leher Floyd selama tujuh menit. “Tolong, lutut di leher saya. Saya tidak bisa bernapas," kata Floyd memohon.
Menurut pengaduan pidana yang diajukan terhadap Chauvin pada hari Jumat, dia berlutut di leher Floyd selama delapan menit lebih 46 detik.
The New York Times melaporkan bahwa pengaduan terhadap Chauvin mengklaim Lane bertanya dua kali apakah Floyd harus dimasukkan ke sisinya. Dia diduga menjawab "tidak" kedua kali.
20.25 petang
Setelah mengatakan kepada petugas 16 kali bahwa dia tidak bisa bernapas, Floyd tampaknya kehilangan kesadaran. Sang bystanders itu mendesak Chauvin untuk "turun darinya". Tetapi sebaliknya, Chauvin menarik keluar semprotan capsicumnya dan memberi isyarat kepada mereka yang menonton.
"Bro, dia tidak bergerak," kata seorang yang menonton.
20.27 petang
Ambulans tiba dan paramedis segera memeriksa denyut nadi Floyd atas desakan mereka yang menonton.
“Periksa nadinya. Periksa sekarang," kata seorang saksi memberi tahu polisi dalam sebuah video yang kemudian dibagikan di Facebook.
"Pria itu tidak bernapas," kata saksi yang lain.
20.28 petang
Chauvin menjaga lututnya di leher Floyd selama satu menit lagi dan membawanya pergi ketika seorang paramedis memberitahunya. Floyd berguling ke tandu, tubuhnya yang tak bernyawa didorong dengan cepat ke bagian belakang ambulans dan dibawa pergi.
21.25 petang
Floyd dinyatakan meninggal di rumah sakit kurang dari satu jam setelah tubuhnya dibawa dari tempat penangkapan.
Tetapi dari rekaman telepon dengan paramedis diketahui bahwa Floyd mengalami "henti jantung" sepenuhnya hanya dalam lima menit setelah dia dimasukkan ke ambulans.
Chauvin telah didakwa dengan pembunuhan tingkat tiga dan pembunuhan tingkat dua.
Tiga petugas polisi lainnya yang terlibat dalam penangkapan Floyd juga dipecat.
Jaksa Mike Freeman mengatakan lebih banyak dakwaan mungkin diajukan, tetapi pihak berwenang merasa pantas untuk fokus pada pelaku paling berbahaya.
Protes kemarahan atas kematian Floyd pecah di berbagai wilayah di AS, termasuk di dekat Gedung Putih. Presiden Donald Trump bahkan terpaksa mengerahkan ribuan tentara dari Garda Nasional untuk menghentikan protes kekerasan di dekat Gedung Putih dan wilayah lainnya.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda