Pakar Sebut Politisasi Asal Muasal Covid-19 Rusak Upaya Global Lawan Pandemi

Kamis, 23 September 2021 - 20:05 WIB
Seorang warga China tengah menjalani rapid test. FOTO/Reuters
WASHINGTON - Penyelidikan asal-usul Covid-19 harus ditangani hanya oleh para ilmuwan dan setiap politisasi masalah ini sangat disesalkan. Politisasi asal usul Covid-19 dinilai dapat merusak kerja sama global dalam perang melawan pandemi .

"Penyelidikan asal-usul Covid-19 harus diserahkan kepada para ilmuwan untuk dilakukan dan akan membutuhkan waktu untuk sampai pada kesimpulan tentang itu," ucap Sourabh Gupta, pakar dari Institut Studi China-Amerika, Washington.



“Tapi, banyak bukti akan sulit untuk disaring jika tidak dilakukan pada tahap awal. Jadi, tidak boleh ada interupsi. Dan, penggalangan isu politik semacam ini akan menghentikan masalah di para ilmuwan," sambungnya, merujuk pada penyelidikan komunitas intelijen Amerika Serikat (AS) tentang asal-usul virus.

Komunitas intelijen AS mencapai penilaian yang tidak meyakinkan tentang asal-usul virus setelah penyelidikan 90 hari yang diperintahkan oleh Presiden Joe Biden.



“Laporan yang cenderung memberikan kesetaraan untuk semua berbagai teori dalam pandangan saya sangat tidak adil dan akan dikenang sebagai sesuatu yang negatif," ujar Gupta, seperti dilansir Xinua, Rabu (22/9).



Dengan melakukan ini, ujarnya, AS berusaha mempertahankan dua narasi, yakni bahwa China tidak transparan tentang asal-usul virus dan tidak cukup cepat untuk menangani, dan memberi tahu komunitas global tentang virus tersebut.

"Seluruh tujuannya adalah untuk menghitamkan China pada Covid-19 dalam beberapa cara. Dan, begitulah yang telah dimainkan di media AS dengan para pemimpin politik AS, memberikan oksigen pada argumen ini, dan mempertimbangkan kekuatan media Barat yang akan fakta melayang di atas kita dalam beberapa cara, bentuk atau bentuk, bahkan di bawah garis," katanya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More