Ibu Ini Dibunuh saat Memeluk Bayinya, Dua Hari setelah Demo Taliban

Senin, 13 September 2021 - 13:41 WIB
Sementara Hossaini mengatakan keluarga masih berusaha untuk mencari tahu siapa yang menembak Farwa, dia mengatakan Taliban telah membuat ancaman mengerikan.

“Kami tidak tahu apakah dia tertembak karena saya, karena saya advokat pengungsi untuk diri saya sendiri, keluarga saya dan negara saya,” katanya.

“Kami tidak tahu apakah dia tertembak karena dia berbaris (demo) ... tetapi ketika dia ditembak, keluarganya pergi ke Taliban dan menunjukkan kepada mereka tubuhnya, menanyakan apa yang terjadi."

“Taliban berkata, 'oh ya, seseorang menembaknya' dan kemudian bertanya 'apakah dia pergi ke pawai di jalan utama?'," papar Hossaini.

"Keluarga itu berkata, 'semua orang melakukannya', dan Taliban mengatakan 'kalau begitu jangan pergi lagi'."

"Kami tidak tahu siapa yang membunuhnya, tetapi saya akan mencari tahu siapa yang melakukannya dan mengapa," imbuh Hossaini.

Hossaini, yang telah tinggal di kota pedesaan Victoria Swan Hill sejak 2012, mengatakan keluarga itu sekarang bergulat dengan kematian Farwa dan ketakutan akan pembalasan yang berkelanjutan.

Hossaini melarikan diri dari Afghanistan dengan perahu pada 2012, tiba di Australia sebagai pengungsi.

Selama 10 tahun terakhir dia telah mati-matian bekerja untuk membawa seluruh keluarganya—Ibu, saudara kandung dan istri serta anaknya sendiri—ke Australia.

Seluruh keluarganya tinggal di kota Ghazni, selatan Kabul, ketika Taliban melancarkan pemberontakan cepat dan merebut kembali Afghanistan bulan lalu.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More