Terungkap, Pembajak 9/11 asal Saudi Beraksi dengan Dukungan di AS

Senin, 06 September 2021 - 09:29 WIB
CBS News menghubungi Kedutaan Arab Saudi di Washington dengan pertanyaan dan diminta untuk mendengar langsung dari Bayoumi, di antara warga negara Saudi lainnya. Seorang juru bicara kedutaan tidak berkomentar.

Gonzalez mengatakan publik akan belajar "banyak" jika catatan dari "Operation Encore"—yang dimulai dua tahun setelah laporan Komisi 9/11—dirilis, dan itu akan mengubah pemahaman publik tentang serangan 9/11.

Brett Eagleson memimpin sekelompok keluarga korban serangan 9/11 yang berjuang untuk perilisan dokumen sensitif tersebut. Dia berusia 15 tahun ketika ayahnya, Bruce, terbunuh di Menara Selatan World Trade Center (WTC)—dan dua puluh tahun kemudian, dia berkata dia ingin putrinya mengetahui rahasia serangan 9/11 dan siapa yang membunuh kakeknya.

"Kakek Anda adalah seorang pahlawan," kata Eagleson kepada putrinya.

Eagleson menyebut perintah eksekutif Biden sebagai "langkah pertama yang kritis" tetapi mengatakan dia tetap skeptis.

Menanggapi keputusan presiden untuk membuka rahasia beberapa dokumen, FBI mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka akan "terus bekerja dalam koordinasi dengan Departemen Kehakiman dan badan-badan lain untuk membongkar dan merilis dokumen yang berkaitan dengan penyelidikan 9/11."

AS secara resmi menuduh al-Qaeda yang didirikan Osama bin Laden sebagai dalang serangan 9/11. Serangan itulah yang memicu Amerika meluncurkan perang di Afghanistan karena rezim Taliban yang berkuasa di Kabul saat itu menolak menyerahkan Osama bin Laden dan petinggi al-Qaeda lainnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(min)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More