Tingkatkan Kesadaran, Presenter TV Minta Pemerkosa Simulasikan Aksi Rudapaksa
Rabu, 01 September 2021 - 18:55 WIB
YAMOUSSOUKRO - Seorang presenter sebuah stasiun televisi Pantai Gading panen hujatan setelah meminta seorang mantan pelaku pemerkosaan mensimulasikan aksi bejatnya saat siaran. Sang presenter beralasan, dia hanya mencoba untuk meningkatkan kesadaran di antara pemirsa televisi.
Pembawa acara TV Yves de Mbella, yang menjalankan program prime time di saluran Nouvelle Chaine Ivorienne (NCI), memicu kemarahan pemirsa televisi yang menonton acaranya pada 31 Agustus lalu.
Awalnya, de Mbella berencana untuk meliput kasus pemerkosaan yang baru-baru ini terjadi di Pantai Gading. Bermaksud "meningkatkan kesadaran" di antara pemirsa, dia mengundang seorang pria yang sebelumnya dituduh melakukan kekerasan seksual untuk tampil di acara itu.
Namun semua itu tidak berjalan sesuai rencana. Selama acara, De Mbella dengan polos bertanya kepada pelaku apakah korbannya menikmati saat diperkosa. Jawabannya bahkan lebih luar biasa daripada yang bisa diharapkan.
"Sebagian besar dari mereka menikmatinya," kata sang "bintang" seperti dikutip dari Sputnik, Rabu (1/9/2021).
Jawaban itu tidak cukup bagi de Mbella yang memutuskan untuk memahami lebih dalam kisah mantan pemerkosa itu dan memintanya untuk menunjukkan bagaimana dia menyerang korbannya menggunakan boneka.
Netizen dengan cepat mengecam stasiun TV tersebut dan pembawa acaranya yang penasaran. Sekitar 37.500 orang telah menandatangani petisi untuk menghukum de Mbella. NCI kemudian meminta maaf karena menayangkan acara tersebut dan membatalkan episode terakhir yang dijadwalkan pada 3 September.
De Mbella sendiri melalui akun Facebooknya melayangkan permintaan maaf kepada semua orang yang mungkin trauma dengan konten tersebut.
"Saya dengan tulus minta maaf telah mengejutkan semua orang saat mencoba meningkatkan kesadaran. Saya membuat kesalahan," tulisnya di halaman Facebooknya.
Pembawa acara TV Yves de Mbella, yang menjalankan program prime time di saluran Nouvelle Chaine Ivorienne (NCI), memicu kemarahan pemirsa televisi yang menonton acaranya pada 31 Agustus lalu.
Awalnya, de Mbella berencana untuk meliput kasus pemerkosaan yang baru-baru ini terjadi di Pantai Gading. Bermaksud "meningkatkan kesadaran" di antara pemirsa, dia mengundang seorang pria yang sebelumnya dituduh melakukan kekerasan seksual untuk tampil di acara itu.
Namun semua itu tidak berjalan sesuai rencana. Selama acara, De Mbella dengan polos bertanya kepada pelaku apakah korbannya menikmati saat diperkosa. Jawabannya bahkan lebih luar biasa daripada yang bisa diharapkan.
Baca Juga
"Sebagian besar dari mereka menikmatinya," kata sang "bintang" seperti dikutip dari Sputnik, Rabu (1/9/2021).
Jawaban itu tidak cukup bagi de Mbella yang memutuskan untuk memahami lebih dalam kisah mantan pemerkosa itu dan memintanya untuk menunjukkan bagaimana dia menyerang korbannya menggunakan boneka.
Netizen dengan cepat mengecam stasiun TV tersebut dan pembawa acaranya yang penasaran. Sekitar 37.500 orang telah menandatangani petisi untuk menghukum de Mbella. NCI kemudian meminta maaf karena menayangkan acara tersebut dan membatalkan episode terakhir yang dijadwalkan pada 3 September.
De Mbella sendiri melalui akun Facebooknya melayangkan permintaan maaf kepada semua orang yang mungkin trauma dengan konten tersebut.
"Saya dengan tulus minta maaf telah mengejutkan semua orang saat mencoba meningkatkan kesadaran. Saya membuat kesalahan," tulisnya di halaman Facebooknya.
Baca Juga
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda