India Adakan Pembicaraan Formal Pertama dengan Taliban di Qatar
Rabu, 01 September 2021 - 15:51 WIB
NEW DELHI - India mengumumkan pertemuan diplomatik formal pertamanya dengan Taliban . Ini adalah pembicaraan resmi pertama mereka sejak kelompok itu merebut kekuasaan di Afghanistan ketika Amerika Serikat (AS) menarik pasukannya dari sana.
Kementerian Luar Negeri India mengatakan duta besar India untuk Qatar, Deepak Mittal, bertemu dengan kepala kantor politik Taliban, Sher Mohammad Abbas Stanikzai. Menurut kementerian itu Taliban telah meminta pertemuan tersebut, yang berlangsung di kedutaan India di Doha.
Kementerian Luar Negeri India mengatakan Mittal dan Stanikzai membahas keselamatan, keamanan, dan pemulangan awal warga negara India yang terdampar di Afghanistan serta prospek perjalanan bagi minoritas Afghanistan yang ingin mengunjungi India.
Duta Besar India juga mengangkat kekhawatiran New Delhi tentang Afghanistan yang digunakan sebagai basis terorisme.
"Perwakilan Taliban meyakinkan Duta Besar bahwa masalah ini akan ditangani secara positif," kata Kementerian Luar Negeri India seperti dikutip dari NBC News, Rabu (1/9/2021).
Beberapa hari sebelum pertemuan, media India melaporkan bahwa Stanikzai mengatakan bahwa Taliban ingin melanjutkan hubungan politik, ekonomi dan budaya Afghanistan dengan India. Dilaporkan untuk pertama kalinya seorang anggota kepemimpinan Taliban berbicara tentang masa depan hubungan India-Afghanistan sejak kelompok itu merebut Kabul.
Kembalinya Taliban ke kekuasaan kemungkinan akan berdampak pada tetangga Afghanistan, di tengah meningkatnya kekhawatiran ketidakstabilan regional, arus masuk pengungsi dan prospek Afghanistan menjadi surga bagi kegiatan teroris lagi.
New Delhi tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Taliban ketika mereka terakhir berkuasa pada 1990-an, sebagian karena hubungan kelompok militan itu dengan Pakistan.
Tetapi India telah menjalin hubungan dekat dengan pemerintah sipil yang didukung AS di Kabul selama dua dekade terakhir dan memberi Afghanistan bantuan pembangunan. Laporan mengatakan bahwa India telah menginvestasikan USD3 miliar dalam berbagai proyek infrastruktur dan perdagangan dan telah melakukan lebih dari 400 proyek di Afghanistan.
Analis mengatakan komitmen India dan pergeseran kekuasaan baru-baru ini telah membuat New Delhi dalam keadaan strategis yang sulit.
India dilaporkan melakukan upaya pada bulan Juni untuk terlibat dengan Taliban ketika batas waktu penarikan AS semakin dekat. China juga telah meningkatkan upaya diplomatiknya untuk terlibat dengan kelompok Islam itu.
Kementerian Luar Negeri India mengatakan duta besar India untuk Qatar, Deepak Mittal, bertemu dengan kepala kantor politik Taliban, Sher Mohammad Abbas Stanikzai. Menurut kementerian itu Taliban telah meminta pertemuan tersebut, yang berlangsung di kedutaan India di Doha.
Kementerian Luar Negeri India mengatakan Mittal dan Stanikzai membahas keselamatan, keamanan, dan pemulangan awal warga negara India yang terdampar di Afghanistan serta prospek perjalanan bagi minoritas Afghanistan yang ingin mengunjungi India.
Duta Besar India juga mengangkat kekhawatiran New Delhi tentang Afghanistan yang digunakan sebagai basis terorisme.
"Perwakilan Taliban meyakinkan Duta Besar bahwa masalah ini akan ditangani secara positif," kata Kementerian Luar Negeri India seperti dikutip dari NBC News, Rabu (1/9/2021).
Beberapa hari sebelum pertemuan, media India melaporkan bahwa Stanikzai mengatakan bahwa Taliban ingin melanjutkan hubungan politik, ekonomi dan budaya Afghanistan dengan India. Dilaporkan untuk pertama kalinya seorang anggota kepemimpinan Taliban berbicara tentang masa depan hubungan India-Afghanistan sejak kelompok itu merebut Kabul.
Kembalinya Taliban ke kekuasaan kemungkinan akan berdampak pada tetangga Afghanistan, di tengah meningkatnya kekhawatiran ketidakstabilan regional, arus masuk pengungsi dan prospek Afghanistan menjadi surga bagi kegiatan teroris lagi.
New Delhi tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Taliban ketika mereka terakhir berkuasa pada 1990-an, sebagian karena hubungan kelompok militan itu dengan Pakistan.
Tetapi India telah menjalin hubungan dekat dengan pemerintah sipil yang didukung AS di Kabul selama dua dekade terakhir dan memberi Afghanistan bantuan pembangunan. Laporan mengatakan bahwa India telah menginvestasikan USD3 miliar dalam berbagai proyek infrastruktur dan perdagangan dan telah melakukan lebih dari 400 proyek di Afghanistan.
Analis mengatakan komitmen India dan pergeseran kekuasaan baru-baru ini telah membuat New Delhi dalam keadaan strategis yang sulit.
India dilaporkan melakukan upaya pada bulan Juni untuk terlibat dengan Taliban ketika batas waktu penarikan AS semakin dekat. China juga telah meningkatkan upaya diplomatiknya untuk terlibat dengan kelompok Islam itu.
(ian)
tulis komentar anda