Israel Beri Pinjaman Rp11 Triliun pada Otoritas Palestina untuk Atasi Krisis
Sabtu, 28 Agustus 2021 - 20:01 WIB
TEPI BARAT - Israel akan memberikan pinjaman senilai USD800 juta (Rp11 triliun) kepada Otoritas Palestina (PA) untuk membantu mengatasi krisis keuangannya.
Gulf News dan Israel Channel 12 mengungkapkan informasi itu.
“PA akan menerima pinjaman secara bertahap sampai akhir tahun,” ungkap laporan saluran televisi Israel Channel 12.
PA telah mengalami krisis keuangan yang serius karena pemerintah Israel memutuskan pada 11 Mei untuk mengurangi 597 juta shekel dari pendapatan pajak yang dikumpulkan oleh Israel atas nama PA.
Dua pekan lalu, Perdana Menteri Otoritas Palestina Mohammad Shtayyeh mengatakan jumlah total yang dipotong Israel sejak 2019 adalah 851 juta shekel, di samping 51 juta shekel yang dipotong setiap bulan.
Menurut Shtayyeh, tindakan Israel ini menimbulkan banyak tantangan bagi Otoritas Palestina karena para donatur belum membayar iurannya sejak awal tahun ini.
Dia mencatat pemerintahnya berkewajiban meminjam uang dari bank-bank Palestina untuk memenuhi tuntutan rakyat Palestina dan janji pemerintahnya.
Krisis yang dialami Palestina semakin memburuk karena pandemi virus corona yang turut menekan aktivitas ekonomi.
Gulf News dan Israel Channel 12 mengungkapkan informasi itu.
“PA akan menerima pinjaman secara bertahap sampai akhir tahun,” ungkap laporan saluran televisi Israel Channel 12.
PA telah mengalami krisis keuangan yang serius karena pemerintah Israel memutuskan pada 11 Mei untuk mengurangi 597 juta shekel dari pendapatan pajak yang dikumpulkan oleh Israel atas nama PA.
Dua pekan lalu, Perdana Menteri Otoritas Palestina Mohammad Shtayyeh mengatakan jumlah total yang dipotong Israel sejak 2019 adalah 851 juta shekel, di samping 51 juta shekel yang dipotong setiap bulan.
Menurut Shtayyeh, tindakan Israel ini menimbulkan banyak tantangan bagi Otoritas Palestina karena para donatur belum membayar iurannya sejak awal tahun ini.
Dia mencatat pemerintahnya berkewajiban meminjam uang dari bank-bank Palestina untuk memenuhi tuntutan rakyat Palestina dan janji pemerintahnya.
Krisis yang dialami Palestina semakin memburuk karena pandemi virus corona yang turut menekan aktivitas ekonomi.
(sya)
tulis komentar anda