Militan Ethiopia Bantai 150 Warga Sipil
Sabtu, 28 Agustus 2021 - 16:32 WIB
ADDIS ABABA - Sebanyak 150 warga sipil dibantai di wilayah Gida Kiramu di zona Wollega Timur di negara bagian Oromia yang paling padat penduduknya di Ethiopia . Hal itu diungkapkan Komisi Hak Asasi Manusia (HAM) Ethiopia.
Serangan itu diduga dilakukan oleh mereka yang terkait dengan kelompok militan Oromo Liberation Front–Shene (OLA-Shene).
Komisi HAM Ethiopia mengatakan setelah pembantaian yang mengungkapkan karakter serangan bermotif etnis, warga melancarkan serangan balasan yang menewaskan 60 orang.
"Serangan oleh OLA-Shene terjadi setelah pasukan keamanan dikerahkan ke daerah itu pergi karena alasan yang tidak ditentukan," menurut pengawas hak asasi yang ditunjuk pemerintah tetapi otonom itu seperti dikutip dari Anadolu, Sabtu (28/8/2021).
Dikatakan pasukan keamanan kembali ke daerah yang terlihat seperti keadaan normal tetapi situasinya masih bergejolak.
Badan itu pun meminta pemerintah Ethiopia untuk memperkuat keamanan di wilayah yang lebih luas untuk melindungi warga sipil dari serangan lagi.
Bulan lalu, OLA-Shene dan Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) mengumumkan bahwa mereka membentuk aliansi untuk melawan pemerintah yang dipimpin oleh Perdana Menteri Abiy Ahmed yang berkuasa pada April 2018.
Dijuluki organisasi teror oleh parlemen Ethiopia, TPLF telah meluncurkan serangan gencarnya di negara bagian Amhara dan Afar di kawasan utara.
Serangan itu diduga dilakukan oleh mereka yang terkait dengan kelompok militan Oromo Liberation Front–Shene (OLA-Shene).
Komisi HAM Ethiopia mengatakan setelah pembantaian yang mengungkapkan karakter serangan bermotif etnis, warga melancarkan serangan balasan yang menewaskan 60 orang.
"Serangan oleh OLA-Shene terjadi setelah pasukan keamanan dikerahkan ke daerah itu pergi karena alasan yang tidak ditentukan," menurut pengawas hak asasi yang ditunjuk pemerintah tetapi otonom itu seperti dikutip dari Anadolu, Sabtu (28/8/2021).
Dikatakan pasukan keamanan kembali ke daerah yang terlihat seperti keadaan normal tetapi situasinya masih bergejolak.
Badan itu pun meminta pemerintah Ethiopia untuk memperkuat keamanan di wilayah yang lebih luas untuk melindungi warga sipil dari serangan lagi.
Bulan lalu, OLA-Shene dan Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) mengumumkan bahwa mereka membentuk aliansi untuk melawan pemerintah yang dipimpin oleh Perdana Menteri Abiy Ahmed yang berkuasa pada April 2018.
Dijuluki organisasi teror oleh parlemen Ethiopia, TPLF telah meluncurkan serangan gencarnya di negara bagian Amhara dan Afar di kawasan utara.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda