Erdogan: Belum Ada Keputusan Permintaan Taliban pada Turki di Bandara Kabul
Jum'at, 27 Agustus 2021 - 19:19 WIB
ANKARA - Turki belum membuat keputusan akhir tentang permintaan Taliban untuk dukungan menjalankan bandara Kabul setelah pasukan asing menarik diri, karena masalah keamanan dan ketidakpastian di sana.
Pernyataan itu diungkapkan Presiden Tayyip Erdogan pada Jumat (27/8). Dia menambahkan pembicaraan masih berlangsung.
Para pejabat Turki mengatakan pekan ini bahwa Taliban telah meminta bantuan teknis kepada Turki untuk menjalankan bandara tetapi Taliban menuntut agar militer Turki ditarik pada batas waktu 31 Agustus. Militer Turki memulai evakuasi pada Rabu.
“Taliban telah mengajukan permintaan mengenai pengoperasian bandara Kabul. Mereka berkata, 'Kami akan memastikan keamanan dan Anda dapat mengoperasikannya'. Tapi kami belum membuat keputusan karena selalu ada kemungkinan kematian dan hal-hal semacam itu di sana,” ungkap Erdogan pada konferensi pers sebelum berangkat berkunjung ke Bosnia.
Presiden Erdogan mengatakan Turki telah mengadakan pembicaraan pertamanya dengan Taliban di Kabul.
Dia menambahkan pembicaraan itu diadakan di bagian militer bandara Kabul tempat kedutaan Turki untuk sementara ditempatkan.
"Kami telah mengadakan pembicaraan pertama kami dengan Taliban, yang berlangsung selama 3,5 jam," papar Erdogan kepada wartawan.
Erdogan menambahkan, “Jika perlu, kami akan memiliki kesempatan untuk mengadakan pembicaraan seperti itu lagi.”
Menanggapi kritik domestik atas keterlibatan Turki dengan kelompok Taliban, Erdogan mengatakan Ankara “tidak memiliki kemewahan” untuk berdiam diri di wilayah yang bergejolak itu.
“Anda tidak dapat mengetahui apa harapan mereka atau apa harapan kita tanpa berbicara. Apa itu diplomasi, sobat? Ini adalah diplomasi,” ujar Erdogan.
Turki telah merencanakan membantu mengamankan dan menjalankan bandara strategis Kabul, tetapi pada Rabu, Turki mulai menarik pasukan keluar dari Afghanistan. Langkah itu tanda yang jelas bahwa Ankara mengabaikan tujuan ini.
Erdogan mengatakan Taliban sekarang ingin mengawasi keamanan di bandara, sambil menawarkan pilihan kepada Turki untuk menjalankan logistiknya.
Namun dia mengatakan bom bunuh diri yang menewaskan 110 orang, termasuk 13 tentara Amerika Serikat, menunjukkan pentingnya mengetahui rincian bagaimana bandara akan diamankan.
"Mereka berkata, 'Kami akan memastikan keamanan, Anda mengoperasikan (bandara)'. Kami belum membuat keputusan tentang masalah ini," papar Erdogan.
"Kami akan membuat keputusan setelah ketenangan menang," pungkas dia.
Pernyataan itu diungkapkan Presiden Tayyip Erdogan pada Jumat (27/8). Dia menambahkan pembicaraan masih berlangsung.
Para pejabat Turki mengatakan pekan ini bahwa Taliban telah meminta bantuan teknis kepada Turki untuk menjalankan bandara tetapi Taliban menuntut agar militer Turki ditarik pada batas waktu 31 Agustus. Militer Turki memulai evakuasi pada Rabu.
“Taliban telah mengajukan permintaan mengenai pengoperasian bandara Kabul. Mereka berkata, 'Kami akan memastikan keamanan dan Anda dapat mengoperasikannya'. Tapi kami belum membuat keputusan karena selalu ada kemungkinan kematian dan hal-hal semacam itu di sana,” ungkap Erdogan pada konferensi pers sebelum berangkat berkunjung ke Bosnia.
Baca Juga
Presiden Erdogan mengatakan Turki telah mengadakan pembicaraan pertamanya dengan Taliban di Kabul.
Dia menambahkan pembicaraan itu diadakan di bagian militer bandara Kabul tempat kedutaan Turki untuk sementara ditempatkan.
"Kami telah mengadakan pembicaraan pertama kami dengan Taliban, yang berlangsung selama 3,5 jam," papar Erdogan kepada wartawan.
Erdogan menambahkan, “Jika perlu, kami akan memiliki kesempatan untuk mengadakan pembicaraan seperti itu lagi.”
Menanggapi kritik domestik atas keterlibatan Turki dengan kelompok Taliban, Erdogan mengatakan Ankara “tidak memiliki kemewahan” untuk berdiam diri di wilayah yang bergejolak itu.
“Anda tidak dapat mengetahui apa harapan mereka atau apa harapan kita tanpa berbicara. Apa itu diplomasi, sobat? Ini adalah diplomasi,” ujar Erdogan.
Turki telah merencanakan membantu mengamankan dan menjalankan bandara strategis Kabul, tetapi pada Rabu, Turki mulai menarik pasukan keluar dari Afghanistan. Langkah itu tanda yang jelas bahwa Ankara mengabaikan tujuan ini.
Erdogan mengatakan Taliban sekarang ingin mengawasi keamanan di bandara, sambil menawarkan pilihan kepada Turki untuk menjalankan logistiknya.
Namun dia mengatakan bom bunuh diri yang menewaskan 110 orang, termasuk 13 tentara Amerika Serikat, menunjukkan pentingnya mengetahui rincian bagaimana bandara akan diamankan.
"Mereka berkata, 'Kami akan memastikan keamanan, Anda mengoperasikan (bandara)'. Kami belum membuat keputusan tentang masalah ini," papar Erdogan.
"Kami akan membuat keputusan setelah ketenangan menang," pungkas dia.
(sya)
tulis komentar anda