Pengungsi Afghanistan di Qatar Keluhkan Urin, Kotoran Manusia dan Tikus
Rabu, 25 Agustus 2021 - 05:29 WIB
Dia menambahkan, "Saya menghabiskan satu jam di sana untuk memungut sampah... hampir mati lemas."
“Kami berada di tengah krisis kemanusiaan yang makin parah dengan setiap penerbangan yang mendarat di Doha,” ujar dia, sebelum menulis kabar suram baru, “Mereka sekarang memiliki masalah tikus.”
Menurut Sullivan, hanggar tersebut kekurangan pendingin udara (AC), masalah serius ketika suhu di Doha pekan ini diperkirakan mencapai 41,6 derajat Celsius.
“Ada alasan mengapa mereka tidak mengadakan Piala Dunia di tengah musim panas di sana,” ujar seorang pejabat anonim kepada Axios, merujuk pada kickoff Piala Dunia 2022 pada November.
Dia menegaskan, "Ini sangat panas."
Jumlah pasti pengungsi yang ditampung di hanggar pada satu waktu tidak diketahui, seperti jumlah total yang direncanakan pemerintah Biden untuk dibawa ke AS.
“Sekitar beberapa ribu orang Amerika masih berada di Kabul,” ungkap Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan mengatakan kepada NBC News pada Minggu, dan mereka dilaporkan diprioritaskan untuk dievakuasi.
Namun, Sullivan mengatakan kepada wartawan pada Senin bahwa, "Ribuan, jika tidak puluhan ribu orang diterbangkan keluar dari Kabul setiap hari.”
Agaknya, sebagian besar dari mereka adalah warga Afghanistan, yang menuju pusat pemrosesan seperti Pangkalan Udara Al Udeid.
“Banyak dari pengungsi ini bepergian tanpa paspor,” papar laporan Washington Post pada Sabtu.
“Kami berada di tengah krisis kemanusiaan yang makin parah dengan setiap penerbangan yang mendarat di Doha,” ujar dia, sebelum menulis kabar suram baru, “Mereka sekarang memiliki masalah tikus.”
Menurut Sullivan, hanggar tersebut kekurangan pendingin udara (AC), masalah serius ketika suhu di Doha pekan ini diperkirakan mencapai 41,6 derajat Celsius.
“Ada alasan mengapa mereka tidak mengadakan Piala Dunia di tengah musim panas di sana,” ujar seorang pejabat anonim kepada Axios, merujuk pada kickoff Piala Dunia 2022 pada November.
Dia menegaskan, "Ini sangat panas."
Jumlah pasti pengungsi yang ditampung di hanggar pada satu waktu tidak diketahui, seperti jumlah total yang direncanakan pemerintah Biden untuk dibawa ke AS.
“Sekitar beberapa ribu orang Amerika masih berada di Kabul,” ungkap Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan mengatakan kepada NBC News pada Minggu, dan mereka dilaporkan diprioritaskan untuk dievakuasi.
Namun, Sullivan mengatakan kepada wartawan pada Senin bahwa, "Ribuan, jika tidak puluhan ribu orang diterbangkan keluar dari Kabul setiap hari.”
Agaknya, sebagian besar dari mereka adalah warga Afghanistan, yang menuju pusat pemrosesan seperti Pangkalan Udara Al Udeid.
“Banyak dari pengungsi ini bepergian tanpa paspor,” papar laporan Washington Post pada Sabtu.
Lihat Juga :
tulis komentar anda