Yunani Dibuka untuk Turis dari 29 Negara Mulai 15 Juni
Jum'at, 29 Mei 2020 - 22:03 WIB
Pemandangan Oia selama wabah virus corona di Santorini, Yunani, 7 Mei. Foto/REUTERS/Alkis Konstantinidis
ATHENA - Yunani akan dibuka untuk turis dari 29 negara mulai 15 Juni, beberapa hari sebelum puncak musim wisata dimulai.
Negara-negara itu adalah Jerman, Austria, Denmark, Norwegia, Siprus, Israel, Swiss, Jepang, Malta, Bulgaria, China, Kroasia, Australia, Selandia Baru, Makedonia Utara, Albania, Estonia, Latvia, Lebanon, Lithuania, Hungaria, Korea Selatan, Serbia, Montenegro, Rumania, Slovenia, Slovakia, Republik Ceko dan Finlandia.
“Para pengunjung akan dites secara acak. Pemerintah akan memantau dan mengevaluasi perkembangan terkait virus corona,” ungkap pernyataan Kementerian Pariwisata Yunani.
Daftar negara asal turis itu akan diperbauri sebelum 1 Juli, menurut Kementerian Pariwisata.
Negara Mediterania itu sangat tergantung pada pariwisata untuk pemulihan ekonomi setelah bangkit dari krisis utang pada akhir 2018.
Yunani membukukan 20% pendapatannya dari sektor pariwisata. Wabah virus corona mengakibatkan sektor ini menjadi salah satu yang paling terpukul.
Lockdown telah diterapkan pada Maret untuk membantu Yunani mengatasi wabah corona sehingga kasus positif hanya di bawah 3.000. (Baca Juga: AS Peringatkan Warganya Jelang Pencaplokan Tepi Barat oleh Israel)
Jumlah tersebut relatif rendah dibandingkan negara-negara lain di Uni Eropa. Meski demikian, wabah itu tetap memukul bisnis dan sektor pariwisata hingga saat ini.
Sekitar 33 juta turis mengunjungi Yunani tahun lalu, mengumpulkan pendapatan hingga 19 miliar euro. (Baca Juga: Hong Kong Peringatkan AS: Cabut Status Khusus itu Pedang Bermata Dua)
Negara-negara itu adalah Jerman, Austria, Denmark, Norwegia, Siprus, Israel, Swiss, Jepang, Malta, Bulgaria, China, Kroasia, Australia, Selandia Baru, Makedonia Utara, Albania, Estonia, Latvia, Lebanon, Lithuania, Hungaria, Korea Selatan, Serbia, Montenegro, Rumania, Slovenia, Slovakia, Republik Ceko dan Finlandia.
“Para pengunjung akan dites secara acak. Pemerintah akan memantau dan mengevaluasi perkembangan terkait virus corona,” ungkap pernyataan Kementerian Pariwisata Yunani.
Daftar negara asal turis itu akan diperbauri sebelum 1 Juli, menurut Kementerian Pariwisata.
Negara Mediterania itu sangat tergantung pada pariwisata untuk pemulihan ekonomi setelah bangkit dari krisis utang pada akhir 2018.
Yunani membukukan 20% pendapatannya dari sektor pariwisata. Wabah virus corona mengakibatkan sektor ini menjadi salah satu yang paling terpukul.
Lockdown telah diterapkan pada Maret untuk membantu Yunani mengatasi wabah corona sehingga kasus positif hanya di bawah 3.000. (Baca Juga: AS Peringatkan Warganya Jelang Pencaplokan Tepi Barat oleh Israel)
Jumlah tersebut relatif rendah dibandingkan negara-negara lain di Uni Eropa. Meski demikian, wabah itu tetap memukul bisnis dan sektor pariwisata hingga saat ini.
Sekitar 33 juta turis mengunjungi Yunani tahun lalu, mengumpulkan pendapatan hingga 19 miliar euro. (Baca Juga: Hong Kong Peringatkan AS: Cabut Status Khusus itu Pedang Bermata Dua)
(sya)
tulis komentar anda