Ashraf Ghani: Jangan Menilai Saya Jika Anda Tidak Tahu Detail Lengkapnya

Kamis, 19 Agustus 2021 - 07:06 WIB
Mantan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani muncul dalam pesan video dari UEA, 18 Agustus 2021. Foto/Facebook/ashrafghani.af
DUBAI - Mantan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengatakan mereka yang mengira dia melarikan diri dari Afghanistan seharusnya tidak menghakiminya jika mereka tidak mengetahui semua detailnya.

Ghani,berbicara melalui siaran langsung di Facebook. Dia berbicara kepada bangsa dan dunia untuk pertama kalinya sejak melarikan diri dari negara itu setelah Taliban merebut Kabul dan menguasai Afghanistan.

Mantan presiden itu menyampaikan tuduhan dan desas-desus bahwa dia telah mengambil banyak uang sebelum keberangkatannya dari istana kepresidenan.





Dia menyebut mereka "kebohongan total dan tidak berdasar."



Ghani merilis pesan video pada Rabu dari Uni Emirat Arab (UEA), yang sebelumnya mengkonfirmasi bahwa itu menampungnya "atas dasar kemanusiaan."



Ghani mengatakan dia akan membahas "perkembangan terakhir" di Afghanistan sebelum memulai pesan videonya, yang disiarkan di halaman Facebook-nya. Dia melarikan diri dari Afghanistan pada akhir pekan.

Menurut duta besar Afghanistan untuk negara tetangga Tajikistan, yang dikutip BBC, Ghani membawa uang USD169 juta bersamanya.

Dalam video berdurasi sepuluh menit pada Rabu (18/8), Ghani membantah tuduhan itu sebagai "sama sekali tidak berdasar" dan "kebohongan."

Dia mengklaim meninggalkan Afghanistan untuk "mencegah pertumpahan darah" dan mencegah "bencana besar" dan bahwa dia ditekan untuk melakukannya oleh keamanannya, meninggalkan aset utamanya dan "dokumen rahasia."

"Untuk saat ini, saya berada di Emirat agar pertumpahan darah dan kekacauan dihentikan. Saya sedang dalam pembicaraan untuk kembali ke Afghanistan," papar dia.

"Saya berkonsultasi dengan orang lain sampai saya kembali sehingga saya dapat melanjutkan upaya saya untuk keadilan bagi warga Afghanistan," ujar dia, menurut terjemahan yang dirilis Reuters.

Setelah keluarnya Ghani yang tergesa-gesa, Tentara Nasional Afghanistan menyerah atau membelot ke Taliban, memungkinkan kelompok Islam itu mengambil alih kekuasaan di Afghanistan dengan kecepatan yang mengejutkan Amerika Serikat (AS).

Beberapa ribu tentara AS dan sekutu saat ini dikerahkan di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, berusaha mengevakuasi ribuan warga Amerika, pasukan sekutu dan warga sipil, serta warga Afghanistan yang berusaha melarikan diri dari negara itu.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More