Taliban Sita Alat Pimandai Wajah, Dapat Mengidentifikasi Warga yang Membantu AS
Rabu, 18 Agustus 2021 - 14:35 WIB
KABUL - Pasukan Taliban menyita perangkat biometrik HIIDE milik militer Amerika Serikat (AS). Perangkat ini dapat memindai wajah , iris, dan jari, yang dapat membantu mereka mengidentifikasi warga Afghanistan yang membantu pasukan koalisi dalam upaya diplomatik atau operasi militer.
Hal itu diungkapkan mantan dan pejabat militer AS kepada The Intercept yang dinukil Business Insider, Rabu (18/8/2021).
Menurut presentasi pelatihan militer HIIDE - Peralatan Deteksi Identitas Badan Genggam - adalah perangkat portabel yang terhubung dengan Biometrics Automated Toolset (BAT), perangkat lunak pemrosesan identifikasi yang digunakan oleh tentara untuk memindai ancaman.
Signal Magazine melaporkan HIIDE dapat membuat laporan pelacakan pertemuan biometrik dan memperingatkan pengguna jika seseorang yang diperiksa ada dalam daftar pantauan.
Seorang pejabat Komando Operasi Khusus Gabungan dan tiga mantan personel militer AS mengatakan kepada The Intercept bahwa perangkat itu disita selama serangan Taliban pekan lalu.
"Jika Taliban belum mengakses data tersebut, seorang veteran Operasi Khusus Angkatan Darat mengatakan bahwa Inter-Services Intelligence (ISS), badan mata-mata Pakistan yang memiliki sejarah bekerja sama dengan Taliban, dapat memberi mereka alat untuk melakukannya," Intercept melaporkan.
Banyak warga Afghanistan yang tidak dievakuasi berlomba untuk menghapus aktivitas online mereka di masa lalu saat Taliban mengambil alih kendali. Meskipun seorang wanita anonim yang bekerja untuk pemerintah Afghanistan membakar setiap dokumen yang mengikatnya dengan pekerjaannya sebelumnya, dia masih khawatir bahwa data biometrik yang dia berikan ketika dia dipekerjakan akan digunakan oleh Taliban untuk melacaknya, The Wall Street Journal melaporkan.
Diwartakan sebelumnya, Penasihat Keamanan Nasional Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Jake Sullivan, mengakui banyak senjata AS yang diberikan pada tentara Afghanistan sekarang berada di tangan Taliban.
Hal itu diungkapkan mantan dan pejabat militer AS kepada The Intercept yang dinukil Business Insider, Rabu (18/8/2021).
Menurut presentasi pelatihan militer HIIDE - Peralatan Deteksi Identitas Badan Genggam - adalah perangkat portabel yang terhubung dengan Biometrics Automated Toolset (BAT), perangkat lunak pemrosesan identifikasi yang digunakan oleh tentara untuk memindai ancaman.
Signal Magazine melaporkan HIIDE dapat membuat laporan pelacakan pertemuan biometrik dan memperingatkan pengguna jika seseorang yang diperiksa ada dalam daftar pantauan.
Seorang pejabat Komando Operasi Khusus Gabungan dan tiga mantan personel militer AS mengatakan kepada The Intercept bahwa perangkat itu disita selama serangan Taliban pekan lalu.
"Jika Taliban belum mengakses data tersebut, seorang veteran Operasi Khusus Angkatan Darat mengatakan bahwa Inter-Services Intelligence (ISS), badan mata-mata Pakistan yang memiliki sejarah bekerja sama dengan Taliban, dapat memberi mereka alat untuk melakukannya," Intercept melaporkan.
Banyak warga Afghanistan yang tidak dievakuasi berlomba untuk menghapus aktivitas online mereka di masa lalu saat Taliban mengambil alih kendali. Meskipun seorang wanita anonim yang bekerja untuk pemerintah Afghanistan membakar setiap dokumen yang mengikatnya dengan pekerjaannya sebelumnya, dia masih khawatir bahwa data biometrik yang dia berikan ketika dia dipekerjakan akan digunakan oleh Taliban untuk melacaknya, The Wall Street Journal melaporkan.
Diwartakan sebelumnya, Penasihat Keamanan Nasional Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Jake Sullivan, mengakui banyak senjata AS yang diberikan pada tentara Afghanistan sekarang berada di tangan Taliban.
tulis komentar anda