Jepang Kembangkan Jet Tempur 'Tak Terkalahkan', Gabungkan Kemampuan F-35 dan F-22 Raptor
Sabtu, 14 Agustus 2021 - 08:44 WIB
Laporan menunjukkan bahwa mungkin ada 450 unit F-35 Joint Strike Fighters dengan AS dan sekutu NATO-nya di Eropa pada tahun 2030. Secara global, 600 unit F-35 beroperasi dari sekitar 30 lokasi.
Menurut Kyodo News, Kementerian Pertahanan Jepang telah mengalihkan fokusnya dari mobilisasi reaktif pesawat menjadi pengawasan proaktif.
Selain itu, F-35B dianggap sebagai komponen penting dari strategi pertahanannya untuk pulau-pulau terpencil, termasuk pangkalan JASDF Nyutabaru di pantai timur pulau Kyushu karena kemampuan lepas landas dan pendaratan vertikalnya yang pendek.
Kapal perusak kelas Izumo Jepang yang dikonversi menjadi kapal induk untuk helikopter yang dikerahkan dari berbagai pangkalan juga telah dimodifikasi untuk F-35B.
Keterbatasan F-35
Namun, kekhawatiran telah dikemukakan tentang keterbatasan F-35 dalam membawa senjata. Menteri Pertahanan Jepang Taro Kono mengatakan pesawat tempur generasi berikutnya harus membawa lebih banyak rudal air-to-air [udara ke udara] daripada yang bisa dilakukan oleh pesawat tempur siluman F-35.
“Kami akan menekankan fungsi jaringan dan menuntut kinerja siluman yang tinggi, kata Kono kepada wartawan. “Itu akan membawa lebih banyak rudal daripada F-35," ujarnya, yang dilansir EurAsian Times, Sabtu (14/8/2021).
Menurut laporan majalah National Interest, F-35 hanya dapat menampung 4 rudal di ruang senjata internalnya karena persenjataan eksternal adalah pendorong utama radar pesawat.
Pemerintah Jepang ingin mengembangkan kemampuan dalam negeri dan untuk itu, bermaksud untuk membuat jet siluman canggih dengan menggabungkan aspek pesawat tempur F-22 Raptor dan F-35 AS.
Menurut Kyodo News, Kementerian Pertahanan Jepang telah mengalihkan fokusnya dari mobilisasi reaktif pesawat menjadi pengawasan proaktif.
Selain itu, F-35B dianggap sebagai komponen penting dari strategi pertahanannya untuk pulau-pulau terpencil, termasuk pangkalan JASDF Nyutabaru di pantai timur pulau Kyushu karena kemampuan lepas landas dan pendaratan vertikalnya yang pendek.
Kapal perusak kelas Izumo Jepang yang dikonversi menjadi kapal induk untuk helikopter yang dikerahkan dari berbagai pangkalan juga telah dimodifikasi untuk F-35B.
Keterbatasan F-35
Namun, kekhawatiran telah dikemukakan tentang keterbatasan F-35 dalam membawa senjata. Menteri Pertahanan Jepang Taro Kono mengatakan pesawat tempur generasi berikutnya harus membawa lebih banyak rudal air-to-air [udara ke udara] daripada yang bisa dilakukan oleh pesawat tempur siluman F-35.
“Kami akan menekankan fungsi jaringan dan menuntut kinerja siluman yang tinggi, kata Kono kepada wartawan. “Itu akan membawa lebih banyak rudal daripada F-35," ujarnya, yang dilansir EurAsian Times, Sabtu (14/8/2021).
Menurut laporan majalah National Interest, F-35 hanya dapat menampung 4 rudal di ruang senjata internalnya karena persenjataan eksternal adalah pendorong utama radar pesawat.
Pemerintah Jepang ingin mengembangkan kemampuan dalam negeri dan untuk itu, bermaksud untuk membuat jet siluman canggih dengan menggabungkan aspek pesawat tempur F-22 Raptor dan F-35 AS.
Lihat Juga :
tulis komentar anda