Korea Utara Marah Korea Selatan dan Amerika Serikat Mulai Latihan Militer

Selasa, 10 Agustus 2021 - 00:01 WIB
Pasukan AS dan Korsel menembakkan rudal Army Tactical Missile System (ATACMS) dan Rual Hyunmoo II ke perairan Laut Timur, lepas pantai Korsel, 5 Juli 2017. Foto/REUTERS
SEOUL - Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) memulai latihan militer awal pada Selasa (10/8) meski Korea Utara (Korut) menentang keras.

Korut memperingatkan latihan militer tersebut akan mengurangi tanda-tanda pencairan hubungan antar-Korea yang masih membeku.

Latihan militer yang disebut Pelatihan Staf Manajemen Krisis dirancang untuk memeriksa kesiapan sekutu untuk menanggapi kemungkinan kontinjensi.





“Latihan akan diadakan hingga Jumat sebelum beralih ke latihan skala penuh yang dijadwalkan pada 16-26 Agustus,” ungkap laporan kantor berita Yonhap, mengutip sumber militer dan pemerintah yang tidak disebutkan namanya.



Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan waktu, skala, dan formasi latihan itu belum selesai. Pasukan AS dan Korea Selatan menolak berkomentar berdalih kebijakannya.



Korea Selatan dan Amerika Serikat secara teratur menggelar latihan militer, terutama di musim semi dan musim panas, tetapi Korea Utara selama beberapa dekade bereaksi dengan marah.

Korut selalu menyebut latihan Korsel dan AS itu untuk perang.

Yonhap melaporkan latihan itu sebagian besar akan terdiri atas simulasi terkomputerisasi tanpa pelatihan lapangan langsung, yang melibatkan pasukan yang berbasis di AS, mengingat pandemi virus corona.

Kim Yo-jong, adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan seorang pejabat senior Partai Buruh yang berkuasa, memperingatkan Korea Selatan pekan lalu bahwa mengadakan latihan akan melemahkan upaya membangun kembali hubungan.

Kedua Korea baru-baru ini memulihkan hotline yang diputus Pyongyang setahun yang lalu, ketika Kim dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in berusaha memperbaiki hubungan yang tegang dan melanjutkan pertemuan tingkat tinggi (KTT).

Peringatan Korea Utara telah mendorong beberapa pejabat Seoul dan anggota partai berkuasa Moon untuk menyerukan penundaan latihan guna mempercepat rekonsiliasi antar-Korea.

Tetapi ketua partai yang berkuasa di Korsel Song Young-gil mengatakan latihan itu tidak dapat ditunda, karena latihan itu secara teratur dilakukan untuk tujuan pertahanan dan persiapannya "hampir selesai."

Latihan telah diperkecil dalam beberapa tahun terakhir untuk memfasilitasi pembicaraan yang bertujuan menghentikan program nuklir dan rudal Pyongyang dengan imbalan keringanan sanksi AS.

Tetapi negosiasi gagal setelah pertemuan puncak kedua yang gagal pada 2019 antara Kim dan Presiden AS saat itu Donald Trump.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More