Rusia Buat Pembom Siluman yang Mampu Bawa Rudal Hipersonik
Rabu, 27 Mei 2020 - 17:10 WIB
MOSKOW - Rusia dilaporkan telah memulai pembuatan pesawat pembom siluman pertamanya. Pesawat ini dirancang untuk membawa berbagai macam senjata termasuk rudal hipersonik.
Kantor berita Rusia, TASS, mengutip sumber di kompleks industri militer melaporkan bahwa pembangunan kokpit pesawat diberi nama PAK DA - akronim dari Perspective Aviation Complex untuk program Penerbangan Jangka Panjang — telah dimulai.
Sumber itu mengatakan bahwa produksi badan pesawat akan ditangani oleh pabrik yang dijalankan oleh United Aircraft Corporation (UAC), sebuah perusahaan kedirgantaraan dan pertahanan di mana pemerintah merupakan pemegang saham mayoritas.
"Pengiriman bahan untuk proyek sekarang telah dimulai," sumber itu menambahkan seperti dikutip dari Newsweek, Rabu (27/5/2020).
TASS menyatakan pesawat akan dirancang dengan gaya "sayap terbang" seperti pembom siluman B2 Amerika, yang mulai beroperasi pada tahun 1997 dan telah dikerahkan di berbagai operasi militer AS sejak itu. Kantor berita itu juga mengatakan pesawat itu akan subsonik dan dilengkapi dengan "peralatan komunikasi dan pengacau terbaru."
Selain itu, PAK DA dilaporkan akan dapat membawa serangkaian rudal dan bom "canggih", termasuk senjata hipersonik. Namun TASS tidak merinci senjata mana yang akan dipasangkan di pesawat tersebut.
Rusia sendiri telah memasukkan rudal hipersonik Kinzhal dalam persenjataanya. Ini tidak terlepas dari keberhasilannya dalam uji coba, ditembakkan oleh jet tempur MiG-31 dan pembom strategis Tu-22M3.
Kinzhal adalah salah satu senjata yang diluncurkan oleh Vladimir Putin pada tahun 2018, yang digambarkan sebagai "tak terkalahkan." Dilaporkan rudal mampu bergerak sekitar 10 kali kecepatan suara pada kisaran 1.250 mil, mampu mencapai target darat atau laut.
Rusia diketahui telah menginvestasikan sejumlah besar dana dalam program senjata hipersoniknya selama beberapa tahun terakhir, yang sekarang meluncurkan senjata hipersonik yang dapat diluncurkan dari pesawat dan rudal balistik antarbenua yang mampu mengirimkan hulu ledak nuklir.
PAK DA akan menjadi bomber siluman pertama Rusia. Moskow tertinggal di belakang Amerika Serikat (AS) dalam mengembangkan pesawat siluman. Negara ini baru memperkenalkan jet tempur siluman pertamanya, Su-57, pada 2010. sejak itu, Su-57 dikerahkan ke Suriah, meskipun belum diproduksi dalam jumlah besar.
Sumber kedua yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa prototipe itu harus siap pada 2021 meskipun Tupolev — perusahaan dirgantara yang merancang bomber yang diawasi oleh UAC — menolak berkomentar. Newsweek telah menghubungi Tupolev untuk meminta klarifikasi atas laporan tersebut.
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Alexey Krivoruchko mengatakan pada bulan Desember bahwa rancangan proyek PAK DA telah disetujui, dan kemudian menambahkan bahwa uji mesin pertama untuk pesawat akan diadakan sekitar tahun ini.
Kantor berita Rusia, TASS, mengutip sumber di kompleks industri militer melaporkan bahwa pembangunan kokpit pesawat diberi nama PAK DA - akronim dari Perspective Aviation Complex untuk program Penerbangan Jangka Panjang — telah dimulai.
Sumber itu mengatakan bahwa produksi badan pesawat akan ditangani oleh pabrik yang dijalankan oleh United Aircraft Corporation (UAC), sebuah perusahaan kedirgantaraan dan pertahanan di mana pemerintah merupakan pemegang saham mayoritas.
"Pengiriman bahan untuk proyek sekarang telah dimulai," sumber itu menambahkan seperti dikutip dari Newsweek, Rabu (27/5/2020).
TASS menyatakan pesawat akan dirancang dengan gaya "sayap terbang" seperti pembom siluman B2 Amerika, yang mulai beroperasi pada tahun 1997 dan telah dikerahkan di berbagai operasi militer AS sejak itu. Kantor berita itu juga mengatakan pesawat itu akan subsonik dan dilengkapi dengan "peralatan komunikasi dan pengacau terbaru."
Selain itu, PAK DA dilaporkan akan dapat membawa serangkaian rudal dan bom "canggih", termasuk senjata hipersonik. Namun TASS tidak merinci senjata mana yang akan dipasangkan di pesawat tersebut.
Rusia sendiri telah memasukkan rudal hipersonik Kinzhal dalam persenjataanya. Ini tidak terlepas dari keberhasilannya dalam uji coba, ditembakkan oleh jet tempur MiG-31 dan pembom strategis Tu-22M3.
Kinzhal adalah salah satu senjata yang diluncurkan oleh Vladimir Putin pada tahun 2018, yang digambarkan sebagai "tak terkalahkan." Dilaporkan rudal mampu bergerak sekitar 10 kali kecepatan suara pada kisaran 1.250 mil, mampu mencapai target darat atau laut.
Rusia diketahui telah menginvestasikan sejumlah besar dana dalam program senjata hipersoniknya selama beberapa tahun terakhir, yang sekarang meluncurkan senjata hipersonik yang dapat diluncurkan dari pesawat dan rudal balistik antarbenua yang mampu mengirimkan hulu ledak nuklir.
PAK DA akan menjadi bomber siluman pertama Rusia. Moskow tertinggal di belakang Amerika Serikat (AS) dalam mengembangkan pesawat siluman. Negara ini baru memperkenalkan jet tempur siluman pertamanya, Su-57, pada 2010. sejak itu, Su-57 dikerahkan ke Suriah, meskipun belum diproduksi dalam jumlah besar.
Sumber kedua yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa prototipe itu harus siap pada 2021 meskipun Tupolev — perusahaan dirgantara yang merancang bomber yang diawasi oleh UAC — menolak berkomentar. Newsweek telah menghubungi Tupolev untuk meminta klarifikasi atas laporan tersebut.
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Alexey Krivoruchko mengatakan pada bulan Desember bahwa rancangan proyek PAK DA telah disetujui, dan kemudian menambahkan bahwa uji mesin pertama untuk pesawat akan diadakan sekitar tahun ini.
(ber)
tulis komentar anda