Tampilkan Pasien Muda Menderita, Iklan Vaksin COVID Australia Dikecam Publik
Selasa, 13 Juli 2021 - 06:01 WIB
SYDNEY - Iklan vaksin COVID-19 di Australia memicu reaksi keras dari warga karena menampilkan gambar seorang wanita muda yang menderita akibat virus corona.
Iklan pemerintah itu menunjukkan wanita di ranjang rumah sakit terengah-engah saat terhubung ke ventilator.
Teks pada gambar itu berbunyi, "Covid-19 dapat memengaruhi siapa pun... Pesan vaksinasi Anda."
Tetapi para pengkritik mengatakan iklan itu secara tidak adil menargetkan kaum muda, mengingat warga di bawah umur 40-an tahun hanya akan dapat mengakses vaksin pada akhir tahun.
Saran kesehatan resmi juga merekomendasikan agar kaum muda menunggu vaksin Pfizer daripada vaksin AstraZeneca yang telah tersedia. Australia saat ini kekurangan pasokan vaksin Pfizer.
Iklan tersebut saat ini hanya ditayangkan di Sydney, yang berada dalam cengkeraman wabah varian Delta dan berada di pekan ketiga lockdown.
Pihak berwenang melaporkan 112 kasus baru pada Senin (12/7), sehingga total menjadi lebih dari 700 kasus sejak varian pertama kali muncul pada pertengahan Juni.
Munculnya iklan tersebut merupakan bagian dari kampanye vaksinasi 'Arm Yourself' yang lebih besar yang diluncurkan pada Minggu.
"Benar-benar ofensif untuk menjalankan iklan seperti ini ketika warga Australia dalam kelompok usia ini masih menunggu vaksinasi mereka," tweet penyiar Hugh Riminton.
"Mengapa kita menargetkan kaum muda? Bukankah kita seharusnya menargetkan meningkatnya tingkat keraguan terhadap vaksin pada warga di atas usia 55-an tahun?" papar pengguna Twitter lainnya.
Warga lain, termasuk profesional kesehatan, menyerukan agar klip iklan itu tidak ditayangkan, karena menyebutnya "tidak sensitif".
Namun pemerintah tetap membela iklan tersebut.
Kepala Kantor Kesehatan Australia Paul Kelly mengatakan iklan itu "dimaksudkan untuk menjadi grafis" untuk "mendorong pesan ke rumah" tentang perlunya tinggal di rumah, dites dan memesan vaksin.
"Kami hanya melakukan ini karena situasi di Sydney," papar dia.
Pada Minggu, pihak berwenang di kota terbesar Australia mencatat kematian pertama akibat wabah tersebut. Ini menjadi kematian Covid yang terjangkit secara lokal pertama di Australia sepanjang tahun.
Gelombang pandemi di Sydney telah memicu kritik luas terhadap peluncuran vaksin pemerintah federal.
Kondisi pandemi diwarnai kurangnya pasokan vaksin Pfizer, rendahnya kepuasan publik dan pesan kesehatan masyarakat yang membingungkan tentang risiko AstraZeneca.
Lebih dari 10% dari populasi telah divaksinasi penuh.
Lihat Juga: Kemampuan Rudal China Melesat, Negara Tetangga Indonesia Ini Tingkatkan Pertahanan Misil
Iklan pemerintah itu menunjukkan wanita di ranjang rumah sakit terengah-engah saat terhubung ke ventilator.
Teks pada gambar itu berbunyi, "Covid-19 dapat memengaruhi siapa pun... Pesan vaksinasi Anda."
Tetapi para pengkritik mengatakan iklan itu secara tidak adil menargetkan kaum muda, mengingat warga di bawah umur 40-an tahun hanya akan dapat mengakses vaksin pada akhir tahun.
Saran kesehatan resmi juga merekomendasikan agar kaum muda menunggu vaksin Pfizer daripada vaksin AstraZeneca yang telah tersedia. Australia saat ini kekurangan pasokan vaksin Pfizer.
Iklan tersebut saat ini hanya ditayangkan di Sydney, yang berada dalam cengkeraman wabah varian Delta dan berada di pekan ketiga lockdown.
Pihak berwenang melaporkan 112 kasus baru pada Senin (12/7), sehingga total menjadi lebih dari 700 kasus sejak varian pertama kali muncul pada pertengahan Juni.
Munculnya iklan tersebut merupakan bagian dari kampanye vaksinasi 'Arm Yourself' yang lebih besar yang diluncurkan pada Minggu.
"Benar-benar ofensif untuk menjalankan iklan seperti ini ketika warga Australia dalam kelompok usia ini masih menunggu vaksinasi mereka," tweet penyiar Hugh Riminton.
"Mengapa kita menargetkan kaum muda? Bukankah kita seharusnya menargetkan meningkatnya tingkat keraguan terhadap vaksin pada warga di atas usia 55-an tahun?" papar pengguna Twitter lainnya.
Warga lain, termasuk profesional kesehatan, menyerukan agar klip iklan itu tidak ditayangkan, karena menyebutnya "tidak sensitif".
Namun pemerintah tetap membela iklan tersebut.
Kepala Kantor Kesehatan Australia Paul Kelly mengatakan iklan itu "dimaksudkan untuk menjadi grafis" untuk "mendorong pesan ke rumah" tentang perlunya tinggal di rumah, dites dan memesan vaksin.
"Kami hanya melakukan ini karena situasi di Sydney," papar dia.
Pada Minggu, pihak berwenang di kota terbesar Australia mencatat kematian pertama akibat wabah tersebut. Ini menjadi kematian Covid yang terjangkit secara lokal pertama di Australia sepanjang tahun.
Gelombang pandemi di Sydney telah memicu kritik luas terhadap peluncuran vaksin pemerintah federal.
Kondisi pandemi diwarnai kurangnya pasokan vaksin Pfizer, rendahnya kepuasan publik dan pesan kesehatan masyarakat yang membingungkan tentang risiko AstraZeneca.
Lebih dari 10% dari populasi telah divaksinasi penuh.
Lihat Juga: Kemampuan Rudal China Melesat, Negara Tetangga Indonesia Ini Tingkatkan Pertahanan Misil
(sya)
tulis komentar anda