Jenderal Afghanistan: Pasukan AS Tinggalkan Bagram Tanpa Pesan

Selasa, 06 Juli 2021 - 17:58 WIB
AS mengumumkan pada hari Jumat bahwa mereka telah mengosongkan Bagram, yang secara efektif menyelesaikan kampanye militernya di Afghanistan menjelang tanggal resmi berakhirnya operasi yaitu 11 September, yang diumumkan oleh Presiden Joe Biden pada awal tahun ini.



Kohistani mengungkapkan tentara Amerika meninggalkan sekitar 3,5 juta barang termasuk puluhan ribu botol air, minuman energi, dan makanan siap santap, yang dikenal sebagai MRE. Mereka juga meninggalkan ribuan kendaraan sipil, tanpa kunci, serta ratusan kendaraan lapis baja, Associated Press (AP) melaporkan.

"Mereka membawa senjata berat dan meledakkan beberapa persediaan amunisi, tetapi meninggalkan senjata kecil dan amunisi untuk Afghanistan," ungkap Kohistani.

AP melaporkan dalam waktu 20 menit setelah keberangkatan AS pada Jumat malam, listrik dimatikan dan pangkalan itu menjadi gelap gulita. Kondisi itu menjadi sebuah sinyal bagi para penjarah yang mendobrak penghalang dan mengobrak-abrik gedung-gedung yang ditinggalkan. Barang-barang sisa dari pangkalan telah berakhir di tempat sampah terdekat dan toko barang bekas.

Ditanya oleh Associated Press tentang penarikan larut malam dari pangkalan itu, juru bicara militer AS Kolonel Sonny Leggett merujuk pada pernyataan yang dikeluarkan pekan lalu yang mengatakan pasukan AS telah mengoordinasikan keberangkatan mereka dari berbagai pangkalan dengan para pemimpin Afghanistan.



Pada puncaknya, pangkalan Bagram adalah rumah bagi puluhan ribu tentara. Daerah itu menggelembung dari pangkalan udara Afghanistan ke kota mini dengan kolam renang, bioskop, spa, dan gerai makanan cepat saji impor Burger King dan Pizza Hut.

Pangkalan telah berpindah tangan selama bertahun-tahun. Pangkalan ini pertama kali dibangun oleh Amerika, untuk Afghanistan, pada 1950-an, sebelum jatuh ke dalam kendali Soviet ketika Tentara Merah menyerbu pada 1979.

Pangkalan itu kemudian diduduki oleh pemerintah Afghanistan yang didukung Moskow dan kemudian pemerintahan mujahidin, sebelum akhirnya berakhir di tangan Taliban ketika kelompok itu meraih kekuasaan pada pertengahan 1990-an.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More