Tentara AS Hengkang, Pasukan Khusus Inggris Tetap di Afghanistan

Senin, 05 Juli 2021 - 14:18 WIB
loading...
Tentara AS Hengkang,...
Seorang tentara Tentara Nasional Afghanistan berjaga di gerbang pangkalan udara Bagram pada hari terakhir tentara AS mengosongkannya, 2 Juli 2021. Foto/REUTERS/Mohammad Ismail
A A A
LONDON - Militer Inggris tetap akan mempertahankan sejumlah kecil pasukan khususnya di Afghanistan di tengah-tengah penarikan pasukan Amerika Serikat (AS) dan sekutu NATO-nya dari negara itu.

Sejumlah pasukan khusus itu akan menjadi kelompok penasihat untuk pasukan pemerintah Afghanistan.



Kelompok pemberontak Taliban telah merebut banyak wilayah di negara itu dalam beberapa pekan terakhir setelah Amerika dan sekutu NATO-nya mulai hengkang dari pangkalan utama mereka di Afghanistan. Salah satu wilayah yang direbut adalah Panjwai, distrik kunci di provinsi Kandahar.

Mengutip seorang mantan tentara Special Air Service (SAS), yang sampai saat ini ditempatkan di Afghanistan, surar kabar Telegraph melaporkan bahwa kelompok pasukan khusus itu akan memberikan pelatihan kepada unit Afghanistan dan ditempatkan bersama mereka di darat sebagai penasihat.

"Pengerahan akan dilakukan secara terbuka," kata mantan tentara SAS yang menolak disebutkan namanya."Yang berarti pasukan akan tetap selama mereka [pemerintah] terus melihat nilai untuk menempatkan mereka di sana."

Seorang sumber militer senior Inggris mengatakan keputusan apakah akan menarik semua 750 tentara yang tersisa dari negara yang dilanda perang untuk selamanya atau meninggalkan beberapa pasukan di tengah serangan Taliban yang sedang berlangsung, belum dibuat.

Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson, yang memiliki keputusan akhir atas masalah ini, diperkirakan akan mengumumkannya pada pertemuan Dewan Keamanan Nasional pada hari Senin (5/7/2021).

Laporan sebelumnya di media Inggris menunjukkan bahwa pasukan Inggris mungkin sudah keluar dari Afghanistan pada 4 Juli, batas waktu yang tampaknya sesuai dengan penarikan tentara AS dari Pangkalan Udara Bagram, pusat militer koalisi utama di negara itu, yang terletak di dekat Kabul.

Seorang pejabat pemerintah Inggris mengatakan bahwa London “berhak” untuk mengirim pasukan kembali ke Afghanistan, baik sebagai bagian dari koalisi atau secara sepihak, jika bagian Afghanistan dikuasai oleh teroris.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
7 Fakta Donald Trump...
7 Fakta Donald Trump Memecat Tentara Transgender AS, dari 12.000 Prajurit LGBT hingga Bumerang Kepalsuan
Senator Top AS: Ukraina...
Senator Top AS: Ukraina Bisa Lebih Buruk daripada Afghanistan
5 Negara Korup dengan...
5 Negara Korup dengan Militer Terlemah, Nomor 1 dan 4 Berpenduduk Mayoritas Muslim
Perang 2 Negara Muslim...
Perang 2 Negara Muslim Makin Panas, Tentara Pakistan dan Afghanistan Baku Tembak di Perbatasan
Trump Ingin Tentara...
Trump Ingin Tentara AS Kembali ke Afghanistan karena Rudal Nuklir China
Siapa CQ Brown? Jenderal...
Siapa CQ Brown? Jenderal Tertinggi AS yang Dipecat Trump Ternyata Pilot Jet Tempur yang Jago Berperang
Eks Pasukan Khusus AS...
Eks Pasukan Khusus AS Penembak Jidat Osama bin Laden Kini Jadi Bos Ganja
Pernah Mempertaruhkan...
Pernah Mempertaruhkan Nyawa untuk SBS dan SAS, 2.000 Mantan Tentara Afghan Tidak Dapat Suaka ke Inggris
Daftar 8 Negara Asia...
Daftar 8 Negara Asia Selatan, Lengkap Beserta Penjelasannya
Rekomendasi
Ilmuwan Kembangkan AI...
Ilmuwan Kembangkan AI untuk Memprediksi Risiko Gejala Kanker Hati
Prabowo Diharapkan Jadi...
Prabowo Diharapkan Jadi Bapak Pemberantasan Korupsi Indonesia
Hasan Nasbi: RUU TNI...
Hasan Nasbi: RUU TNI Tak Terbukti Bangkitkan Dwifungsi ABRI
Berita Terkini
Tentara Israel dalam...
Tentara Israel dalam Posisi Terburuk untuk Kembali Berperang Melawan Hamas, Berikut 3 Penyebabnya
46 menit yang lalu
Mengapa AS Tidak Dapat...
Mengapa AS Tidak Dapat Menyelesaikan Masalah Perdamaian Ukraina dengan Tongkat Ajaib?
1 jam yang lalu
6 Agenda Trump Membombardir...
6 Agenda Trump Membombardir Houthi, Salah Satunya Membantu Dominasi Israel di Timur Tengah
4 jam yang lalu
30 Negara Siap Bergabung...
30 Negara Siap Bergabung Dalam Koalisi Ukraina, tapi Kenapa Rusia Tak Akan Gentar?
6 jam yang lalu
PM Baru Kanada Pilih...
PM Baru Kanada Pilih Eropa Dibandingkan AS
7 jam yang lalu
4 Negara di Dunia yang...
4 Negara di Dunia yang Tak Miliki Pesawat Tempur, Salah Satunya Tergabung dalam NATO
8 jam yang lalu
Infografis
Sepasang Pesawat Pengebom...
Sepasang Pesawat Pengebom Nuklir AS Berkeliaran di Timur Tengah
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved