Tentara AS Hengkang, Pasukan Khusus Inggris Tetap di Afghanistan
loading...
A
A
A
LONDON - Militer Inggris tetap akan mempertahankan sejumlah kecil pasukan khususnya di Afghanistan di tengah-tengah penarikan pasukan Amerika Serikat (AS) dan sekutu NATO-nya dari negara itu.
Sejumlah pasukan khusus itu akan menjadi kelompok penasihat untuk pasukan pemerintah Afghanistan.
Kelompok pemberontak Taliban telah merebut banyak wilayah di negara itu dalam beberapa pekan terakhir setelah Amerika dan sekutu NATO-nya mulai hengkang dari pangkalan utama mereka di Afghanistan. Salah satu wilayah yang direbut adalah Panjwai, distrik kunci di provinsi Kandahar.
Mengutip seorang mantan tentara Special Air Service (SAS), yang sampai saat ini ditempatkan di Afghanistan, surar kabar Telegraph melaporkan bahwa kelompok pasukan khusus itu akan memberikan pelatihan kepada unit Afghanistan dan ditempatkan bersama mereka di darat sebagai penasihat.
"Pengerahan akan dilakukan secara terbuka," kata mantan tentara SAS yang menolak disebutkan namanya."Yang berarti pasukan akan tetap selama mereka [pemerintah] terus melihat nilai untuk menempatkan mereka di sana."
Seorang sumber militer senior Inggris mengatakan keputusan apakah akan menarik semua 750 tentara yang tersisa dari negara yang dilanda perang untuk selamanya atau meninggalkan beberapa pasukan di tengah serangan Taliban yang sedang berlangsung, belum dibuat.
Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson, yang memiliki keputusan akhir atas masalah ini, diperkirakan akan mengumumkannya pada pertemuan Dewan Keamanan Nasional pada hari Senin (5/7/2021).
Laporan sebelumnya di media Inggris menunjukkan bahwa pasukan Inggris mungkin sudah keluar dari Afghanistan pada 4 Juli, batas waktu yang tampaknya sesuai dengan penarikan tentara AS dari Pangkalan Udara Bagram, pusat militer koalisi utama di negara itu, yang terletak di dekat Kabul.
Seorang pejabat pemerintah Inggris mengatakan bahwa London “berhak” untuk mengirim pasukan kembali ke Afghanistan, baik sebagai bagian dari koalisi atau secara sepihak, jika bagian Afghanistan dikuasai oleh teroris.
Sejumlah pasukan khusus itu akan menjadi kelompok penasihat untuk pasukan pemerintah Afghanistan.
Kelompok pemberontak Taliban telah merebut banyak wilayah di negara itu dalam beberapa pekan terakhir setelah Amerika dan sekutu NATO-nya mulai hengkang dari pangkalan utama mereka di Afghanistan. Salah satu wilayah yang direbut adalah Panjwai, distrik kunci di provinsi Kandahar.
Mengutip seorang mantan tentara Special Air Service (SAS), yang sampai saat ini ditempatkan di Afghanistan, surar kabar Telegraph melaporkan bahwa kelompok pasukan khusus itu akan memberikan pelatihan kepada unit Afghanistan dan ditempatkan bersama mereka di darat sebagai penasihat.
"Pengerahan akan dilakukan secara terbuka," kata mantan tentara SAS yang menolak disebutkan namanya."Yang berarti pasukan akan tetap selama mereka [pemerintah] terus melihat nilai untuk menempatkan mereka di sana."
Seorang sumber militer senior Inggris mengatakan keputusan apakah akan menarik semua 750 tentara yang tersisa dari negara yang dilanda perang untuk selamanya atau meninggalkan beberapa pasukan di tengah serangan Taliban yang sedang berlangsung, belum dibuat.
Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson, yang memiliki keputusan akhir atas masalah ini, diperkirakan akan mengumumkannya pada pertemuan Dewan Keamanan Nasional pada hari Senin (5/7/2021).
Laporan sebelumnya di media Inggris menunjukkan bahwa pasukan Inggris mungkin sudah keluar dari Afghanistan pada 4 Juli, batas waktu yang tampaknya sesuai dengan penarikan tentara AS dari Pangkalan Udara Bagram, pusat militer koalisi utama di negara itu, yang terletak di dekat Kabul.
Seorang pejabat pemerintah Inggris mengatakan bahwa London “berhak” untuk mengirim pasukan kembali ke Afghanistan, baik sebagai bagian dari koalisi atau secara sepihak, jika bagian Afghanistan dikuasai oleh teroris.