Update Covid-19: 5,6 Juta Orang Terinfeksi, 352.000 Meninggal
Rabu, 27 Mei 2020 - 12:00 WIB
JENEWA - Kasus virus corona terus meningkat di penjuru dunia. Saat ini tercatat 5.684.208 orang terinfeksi dan 352.210 orang telah meninggal akibat Covid-19.
Sebanyak 2.430.563 orang telah sembuh dari penyakit itu. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan benua Amerika menjadi pusat baru untuk wabah corona.
Peringatan terbaru WHO muncul saat studi memperkirakan peningkatan jumlah kematian di Brasil dan negara-negara Amerika Latin hingga Agustus mendatang.
“Sekarang bukan waktunya bagi berbagai negara untuk melonggarkan pembatasan,” ujar Carissa Etienne, direktur WHO untuk Benua Amerika dan kepala Organisasi Kesehatan Pan Amerika (PAHO).
Benua Amerika telah mendaftarkan lebih dari 2,4 juta kasus corona dan lebih dari 143.000 kematian akibat penyakit itu.
Amerika Latin telah melampaui Eropa dan Amerika Serikat (AS) dalam infeksi harian. “Kawasan kita telah menjadi pusat pandemi Covid-19,” kata Etienne.
Direktur PAHO lainnya memperingatkan pekan-pekan sangat berat di kawasan itu dan Brasil memiliki jalan panjang untuk dilalui sebelum pandemi itu berakhir.
Para pejabat WHO juga mengkhawatirkan peningkatan kasus di Peru, Cile, El Salvador, Guatemala dan Nikaragua.
Saat tingkat kematian harian di Brasil menjadi yang tertinggi di dunia pada Senin (25/5), studi Universitas Washington memperingatkan total kematian dapat meningkat lima kali lipat menjadi 125.000 hingga awal Agustus.
Proyeksi dari Institut Metrik dan Evaluasi Kesehatan (IHME) Universitas Washington itu muncul dengan seruan untuk terus melaksanakan lockdown. Sayangnya, Presiden Brasil Jair Bolsonaro sangat menentang lockdown.
“Data terbaru proyeksi kematian akibat corona di Peru mencapai hampir 20.000 pada Agustus. Ini dapat melebihi total tempat tidur di unit perawatan intensif (ICU),” papar IHME. (Baca Juga: Pria India Gugat Google Maps Karena Picu Masalah Pernikahan Serius)
Model proyeksi IHME menunjukkan peningkatan kematian menjadi hampir 12.000 di Cile, 7.000 di Meksiko, 6.000 di Ekuador, 5.500 di Argentina dan 4.500 di Kolombia pada Agustus.
Satu negara di kawasan yang relatif baik adalah Kuba. Proyeksi IHME menunjukkan korban meninggal hanya 82 hingga Agustus di Kuba. (Baca Juga: Pria India Bunuh Istri dengan Kobra setelah Gagal dengan Ular Viper)
Sebanyak 2.430.563 orang telah sembuh dari penyakit itu. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan benua Amerika menjadi pusat baru untuk wabah corona.
Peringatan terbaru WHO muncul saat studi memperkirakan peningkatan jumlah kematian di Brasil dan negara-negara Amerika Latin hingga Agustus mendatang.
“Sekarang bukan waktunya bagi berbagai negara untuk melonggarkan pembatasan,” ujar Carissa Etienne, direktur WHO untuk Benua Amerika dan kepala Organisasi Kesehatan Pan Amerika (PAHO).
Benua Amerika telah mendaftarkan lebih dari 2,4 juta kasus corona dan lebih dari 143.000 kematian akibat penyakit itu.
Amerika Latin telah melampaui Eropa dan Amerika Serikat (AS) dalam infeksi harian. “Kawasan kita telah menjadi pusat pandemi Covid-19,” kata Etienne.
Direktur PAHO lainnya memperingatkan pekan-pekan sangat berat di kawasan itu dan Brasil memiliki jalan panjang untuk dilalui sebelum pandemi itu berakhir.
Para pejabat WHO juga mengkhawatirkan peningkatan kasus di Peru, Cile, El Salvador, Guatemala dan Nikaragua.
Saat tingkat kematian harian di Brasil menjadi yang tertinggi di dunia pada Senin (25/5), studi Universitas Washington memperingatkan total kematian dapat meningkat lima kali lipat menjadi 125.000 hingga awal Agustus.
Proyeksi dari Institut Metrik dan Evaluasi Kesehatan (IHME) Universitas Washington itu muncul dengan seruan untuk terus melaksanakan lockdown. Sayangnya, Presiden Brasil Jair Bolsonaro sangat menentang lockdown.
“Data terbaru proyeksi kematian akibat corona di Peru mencapai hampir 20.000 pada Agustus. Ini dapat melebihi total tempat tidur di unit perawatan intensif (ICU),” papar IHME. (Baca Juga: Pria India Gugat Google Maps Karena Picu Masalah Pernikahan Serius)
Model proyeksi IHME menunjukkan peningkatan kematian menjadi hampir 12.000 di Cile, 7.000 di Meksiko, 6.000 di Ekuador, 5.500 di Argentina dan 4.500 di Kolombia pada Agustus.
Satu negara di kawasan yang relatif baik adalah Kuba. Proyeksi IHME menunjukkan korban meninggal hanya 82 hingga Agustus di Kuba. (Baca Juga: Pria India Bunuh Istri dengan Kobra setelah Gagal dengan Ular Viper)
(sya)
tulis komentar anda