Hujan Deras Sebabkan Tanah Longsor di Jepang, 20 Hilang

Sabtu, 03 Juli 2021 - 14:34 WIB
Tangkapan gambar dari video penduduk menunjukkan lumpur dan puing-puing di lokasi tanah longsor di Atami, Jepang.. Foto/Al Arabiya
TOKYO - Militer Jepang mengirim tim penyelamat darurat ke pusat kota Atami pada Sabtu (3/7/2021) setelah tanah longsor yang dipicu oleh hujan lebat menyebabkan sedikitnya 20 orang hilang. Demikian laporan stasiun berita NHK.

Gambar-gambar media sosial menunjukkan sebagian mobil dan petugas penyelamat yang terendam air mengarungi air setinggi pinggang dengan rakit penyelamat kecil.

"Curah hujan yang membanjiri kota sejak Jumat telah melebihi tingkat rata-rata Juli untuk prefektur Shizuoka, di mana Atami berada, dan Kanagawa yang berdekatan," lapor NHK yang dinukil Reuters.



Atami mengalami curah hujan 313 milimeter hanya dalam 48 jam hingga Sabtu - lebih tinggi dari rata-rata bulanan biasanya 242,5 milimeter pada bulan Juli, menurut NHK.

Atami berjarak sekitar 90 kilometer dari Tokyo dan terkenal sebagai resor mata air panas.



Kereta cepat Shinkansen antara Tokyo dan Osaka dihentikan sementara karena hujan lebat, sementara kereta api lokal lainnya di daerah yang terkena hujan juga dihentikan, kata situs web perusahaan kereta api.

Tayangan televisi menunjukkan semburan lumpur melenyapkan beberapa bangunan dan mengubur bangunan lainnya di Atami, barat daya Tokyo, dengan orang-orang melarikan diri.

“Saya mendengar suara yang mengerikan dan melihat tanah longsor mengalir ke bawah saat petugas penyelamat mendesak orang untuk mengungsi. Jadi saya lari ke tempat yang lebih tinggi,” kata seorang pemimpin kuil di dekat bencana kepada NHK.

“Ketika saya kembali, rumah dan mobil yang ada di depan kuil sudah tidak ada,” imbuhnya seperti dilansir dari Al Arabiya.

Seorang pejabat manajemen bencana prefektur Shizuoka mengatakan kepada AFP bahwa keselamatan 20 orang tidak diketahui setelah tanah longsor.



Pemerintah setempat telah meminta bantuan militer untuk misi penyelamatan, tambahnya.

Tanah longsor terjadi sekitar pukul 10:30 pagi waktu setempat dan beberapa rumah hanyut, kata seorang pejabat kota Atami.

Lebih dari 2.800 rumah di wilayah itu tanpa listrik, menurut Tokyo Electric Power Company (TEPCO).

Sebuah video yang diposting di TikTok dari tempat kejadian menunjukkan lumpur besar dan puing-puing meluncur perlahan di jalan yang curam dan hampir menelan sebuah mobil putih, yang melaju sebelum semburan yang lebih cepat dan lebih dahsyat tiba.

Media Jepang melaporkan Perdana Menteri Yoshihide Suga akan bertemu para menteri sore ini untuk membahas bencana dan kerusakan terkait hujan lainnya.



Sebagian besar wilayah Jepang saat ini mengalami musim hujan tahunan, yang berlangsung selama beberapa minggu dan sering menyebabkan banjir serta tanah longsor, sehingga pemerintah setempat mengeluarkan perintah evakuasi.

Para ahli mengatakan perubahan iklim mengintensifkan fenomena ini karena atmosfer yang lebih hangat menampung lebih banyak air, menghasilkan curah hujan yang lebih tinggi.

Lebih dari 200 orang tewas saat banjir dahsyat menggenangi Jepang barat pada 2018, dan tahun lalu puluhan lainnya tewas saat pandemi virus Corona mempersulit upaya bantuan.
(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More