China Bangun 145 Silo Rudal Balistik Antarbenua yang Bisa Jangkau AS
Jum'at, 02 Juli 2021 - 00:02 WIB
BEIJING - China telah memulai pembangunan sekitar 145 silo rudal balistik antarbenua (ICBM) yang bisa menjangkau daratan Amerika Serikat (AS). Aktivitas itu terungkap dari citra satelit komersial Planet.
Dari 145 silo itu, ratusan di antaranya baru dibangun di dekat kota Yumen di provinsi Gansu.
Citra satelit komersial Planet diperoleh para peneliti di James Martin Center for Nonproliferation Studies di Monterey yang dipublikasikan The Washington Post.
Menurut para pakar, jumlah rudal baru untuk silo ini bisa jauh lebih kecil dari yang diperkirakan.
“Jika silo yang sedang dibangun di lokasi lain di seluruh China ditambahkan ke penghitungan, totalnya menjadi sekitar 145 silo yang sedang dibangun,” kata Jeffrey Lewis, direktur Program Nonproliferasi Asia Timur di James Martin Center for Nonproliferation Studies kepada The Washington Postyang dilansir Kamis (1/7/2021).
James Martin Center for Nonproliferation Studies bagian dari Middlebury Institute of International Studies.
Lewis menekankan bahwa China sedang memperluas kekuatan nuklirnya untuk menghalau Amerika Serikat, bertahan dari kemungkinan serangan nuklir pertama dan mampu mengalahkan pertahanan rudal AS.
Dari 145 silo itu, ratusan di antaranya baru dibangun di dekat kota Yumen di provinsi Gansu.
Citra satelit komersial Planet diperoleh para peneliti di James Martin Center for Nonproliferation Studies di Monterey yang dipublikasikan The Washington Post.
Menurut para pakar, jumlah rudal baru untuk silo ini bisa jauh lebih kecil dari yang diperkirakan.
“Jika silo yang sedang dibangun di lokasi lain di seluruh China ditambahkan ke penghitungan, totalnya menjadi sekitar 145 silo yang sedang dibangun,” kata Jeffrey Lewis, direktur Program Nonproliferasi Asia Timur di James Martin Center for Nonproliferation Studies kepada The Washington Postyang dilansir Kamis (1/7/2021).
James Martin Center for Nonproliferation Studies bagian dari Middlebury Institute of International Studies.
Lewis menekankan bahwa China sedang memperluas kekuatan nuklirnya untuk menghalau Amerika Serikat, bertahan dari kemungkinan serangan nuklir pertama dan mampu mengalahkan pertahanan rudal AS.
tulis komentar anda