China Bangun 145 Silo Rudal Balistik Antarbenua yang Bisa Jangkau AS
loading...
A
A
A
BEIJING - China telah memulai pembangunan sekitar 145 silo rudal balistik antarbenua (ICBM) yang bisa menjangkau daratan Amerika Serikat (AS). Aktivitas itu terungkap dari citra satelit komersial Planet.
Dari 145 silo itu, ratusan di antaranya baru dibangun di dekat kota Yumen di provinsi Gansu.
Citra satelit komersial Planet diperoleh para peneliti di James Martin Center for Nonproliferation Studies di Monterey yang dipublikasikan The Washington Post.
Menurut para pakar, jumlah rudal baru untuk silo ini bisa jauh lebih kecil dari yang diperkirakan.
“Jika silo yang sedang dibangun di lokasi lain di seluruh China ditambahkan ke penghitungan, totalnya menjadi sekitar 145 silo yang sedang dibangun,” kata Jeffrey Lewis, direktur Program Nonproliferasi Asia Timur di James Martin Center for Nonproliferation Studies kepada The Washington Postyang dilansir Kamis (1/7/2021).
James Martin Center for Nonproliferation Studies bagian dari Middlebury Institute of International Studies.
Lewis menekankan bahwa China sedang memperluas kekuatan nuklirnya untuk menghalau Amerika Serikat, bertahan dari kemungkinan serangan nuklir pertama dan mampu mengalahkan pertahanan rudal AS.
Saat ini, China memiliki lebih dari 300 hulu ledak nuklir, jauh lebih kecil dari Amerika Serikat dan Rusia yang memiliki ribuan hulu ledak nuklir meskipun ada upaya pelucutan senjata.
China sekarang memiliki sekitar 100 ICBM berbasis darat yang dibagi di antara beberapa lusin silo, dengan sisanya di peluncur seluler.
Tidak setiap silo baru dapat menampung rudal. Mungkin ada upaya untuk membuat "cangkang tiruan" untuk menyamarkan lokasi sebenarnya dari rudal China, tidak berbeda dengan pemikiran di balik mode pangkalan yang diusulkan untuk rudal MX pada 1980-an di Amerika Serikat. Tetapi bahkan jika China hanya menyebarkan rudal di beberapa silo sekarang, itu bisa menambahnya nanti.
Dalam beberapa tahun terakhir, China telah memperluas dan memodernisasi kekuatan rudal konvensional dan nuklirnya, baik jarak pendek maupun jarak jauh.
Silo baru ini diduga ditujukan untuk rudal berhulu ledak nuklir seperti DF-41, yang dengan jangkauan hingga 9.300 mil, dapat dengan mudah mencapai target di Amerika Serikat.
Pemerintah maupun militer China belum berkomentar atas laporan media Amerika tentang pembangunan ratusan silo rudal balistik antarbenua.
Dari 145 silo itu, ratusan di antaranya baru dibangun di dekat kota Yumen di provinsi Gansu.
Citra satelit komersial Planet diperoleh para peneliti di James Martin Center for Nonproliferation Studies di Monterey yang dipublikasikan The Washington Post.
Menurut para pakar, jumlah rudal baru untuk silo ini bisa jauh lebih kecil dari yang diperkirakan.
“Jika silo yang sedang dibangun di lokasi lain di seluruh China ditambahkan ke penghitungan, totalnya menjadi sekitar 145 silo yang sedang dibangun,” kata Jeffrey Lewis, direktur Program Nonproliferasi Asia Timur di James Martin Center for Nonproliferation Studies kepada The Washington Postyang dilansir Kamis (1/7/2021).
James Martin Center for Nonproliferation Studies bagian dari Middlebury Institute of International Studies.
Lewis menekankan bahwa China sedang memperluas kekuatan nuklirnya untuk menghalau Amerika Serikat, bertahan dari kemungkinan serangan nuklir pertama dan mampu mengalahkan pertahanan rudal AS.
Saat ini, China memiliki lebih dari 300 hulu ledak nuklir, jauh lebih kecil dari Amerika Serikat dan Rusia yang memiliki ribuan hulu ledak nuklir meskipun ada upaya pelucutan senjata.
China sekarang memiliki sekitar 100 ICBM berbasis darat yang dibagi di antara beberapa lusin silo, dengan sisanya di peluncur seluler.
Tidak setiap silo baru dapat menampung rudal. Mungkin ada upaya untuk membuat "cangkang tiruan" untuk menyamarkan lokasi sebenarnya dari rudal China, tidak berbeda dengan pemikiran di balik mode pangkalan yang diusulkan untuk rudal MX pada 1980-an di Amerika Serikat. Tetapi bahkan jika China hanya menyebarkan rudal di beberapa silo sekarang, itu bisa menambahnya nanti.
Dalam beberapa tahun terakhir, China telah memperluas dan memodernisasi kekuatan rudal konvensional dan nuklirnya, baik jarak pendek maupun jarak jauh.
Silo baru ini diduga ditujukan untuk rudal berhulu ledak nuklir seperti DF-41, yang dengan jangkauan hingga 9.300 mil, dapat dengan mudah mencapai target di Amerika Serikat.
Pemerintah maupun militer China belum berkomentar atas laporan media Amerika tentang pembangunan ratusan silo rudal balistik antarbenua.
(min)