Sebabkan 'Insiden Besar' Terkait COVID-19, Kim Jong-un Pecat Pejabat Korut
Rabu, 30 Juni 2021 - 07:35 WIB
SEOUL - Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un , dilaporkan mengecam pejabat tinggi partai yang berkuasa atas kegagalan dalam pekerjaan anti pandemi yang menyebabkan "insiden besar" yang tidak bisa ditentukan dan membahayakan keselamatan negara dan warganya. Demikian laporan kantor berita pemerintah Korut , KCNA, Rabu (30/6/2021).
Laporan oleh kantor berita KCNA tidak merinci apa yang terjadi, atau bagaimana hal itu membahayakan orang-orang.
KCNA melaporkan Kim Jong-un mengadakan pertemuan politbiro Partai Buruh Korea untuk membahas pengabaian tugas beberapa eksekutif partai, termasuk gagal menerapkan langkah-langkah jangka panjang yang penting untuk memerangi pandemi.
"Sekretaris Jenderal menunjukkan insiden serius yang menciptakan krisis besar bagi keselamatan negara dan rakyat serta konsekuensi serius yang diakibatkannya," kata laporan itu seperti dikutip dari Reuters.
Beberapa anggota politbiro, sekretaris komite pusat, dan pejabat dari beberapa lembaga negara diganti pada pertemuan itu, meskipun KCNA tidak merinci apakah perombakan itu terkait dengan pengabaian tugas terkait pandemi.
Korut belum secara resmi mengkonfirmasi kasus COVID-19 , klaim yang dipertanyakan oleh pejabat Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS). Tetapi negara tertutup itu telah memberlakukan tindakan anti-virus yang ketat, termasuk penutupan perbatasan dan pembatasan perjalanan domestik.
Tahun lalu, Korut mengatakan telah mengumumkan keadaan darurat dan mengunci kota perbatasan Kaesong setelah seseorang yang membelot ke Korsel tiga tahun lalu kembali melintasi perbatasan dengan menunjukkan gejala COVID-19.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kemudian mengatakan hasil tes virus Corona baru yang dilakukan oleh Korut untuk pria itu tidak meyakinkan.
Laporan oleh kantor berita KCNA tidak merinci apa yang terjadi, atau bagaimana hal itu membahayakan orang-orang.
KCNA melaporkan Kim Jong-un mengadakan pertemuan politbiro Partai Buruh Korea untuk membahas pengabaian tugas beberapa eksekutif partai, termasuk gagal menerapkan langkah-langkah jangka panjang yang penting untuk memerangi pandemi.
"Sekretaris Jenderal menunjukkan insiden serius yang menciptakan krisis besar bagi keselamatan negara dan rakyat serta konsekuensi serius yang diakibatkannya," kata laporan itu seperti dikutip dari Reuters.
Beberapa anggota politbiro, sekretaris komite pusat, dan pejabat dari beberapa lembaga negara diganti pada pertemuan itu, meskipun KCNA tidak merinci apakah perombakan itu terkait dengan pengabaian tugas terkait pandemi.
Korut belum secara resmi mengkonfirmasi kasus COVID-19 , klaim yang dipertanyakan oleh pejabat Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS). Tetapi negara tertutup itu telah memberlakukan tindakan anti-virus yang ketat, termasuk penutupan perbatasan dan pembatasan perjalanan domestik.
Tahun lalu, Korut mengatakan telah mengumumkan keadaan darurat dan mengunci kota perbatasan Kaesong setelah seseorang yang membelot ke Korsel tiga tahun lalu kembali melintasi perbatasan dengan menunjukkan gejala COVID-19.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kemudian mengatakan hasil tes virus Corona baru yang dilakukan oleh Korut untuk pria itu tidak meyakinkan.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda