Berniat Sedekah, Bocah Muslim Malah Dilaporkan ke Pengawas Teror Inggris

Selasa, 29 Juni 2021 - 08:48 WIB
Gugatan hukum orangtua terhadap sekolah adalah menuntut permintaan maaf tertulis, ganti rugi, dan penghapusan rujukan Prevent dari catatan anak laki-laki tersebut sebelum dia pindah ke sekolah lain.



Orangtua bocah tersebut mengeklaim bahwa guru tersebut melanggar undang-undang anti-diskriminasi dengan menerapkan stereotip tentang latar belakang ras dan agamanya dalam perlakuanny terhadap putra mereka.

Attiq Malik, direktur Liberty Law Solicitors, yang mewakili keluarga anak laki-laki itu, mengatakan kepada MailOnline: “Sekali lagi kita melihat contoh lain dari 'kegagalan' oleh program Prevent pemerintah pada anak-anak yang rentan terpengaruh, menyoroti mengapa program tersebut berpotensi berbahaya dan membutuhkan untuk dihapus karena tidak berfungsi."

Malik juga mengingatkan, meski tuduhan itu sama sekali tidak berdasar, namun rujukan Prevent masih bisa kembali menggigit keluarga.

Dia mengatakan kepada The Guardian: “Setiap kali rujukan Prevent dibuat, itu menghasilkan catatan dengan Home Office dan berbagai badan intelijen lainnya."

“Dan sangat tidak adil bahwa seorang anak, yang tidak melakukan kesalahan, tiba-tiba memiliki data yang dibuat tentang dirinya yang mungkin tidak akan pernah dihapus," katanya, yang dilansir Selasa (29/6/2021).

Program Prevent Inggris didirikan untuk mengidentifikasi dan mendukung orang-orang yang dianggap rentan terhadap segala bentuk radikalisasi dan dalam bahaya menjadi teroris. Ini memaksa staf di sekolah dan rumah sakit untuk melaporkan masalah yang mereka pertimbangkan.

Sementara jumlah ekstremis sayap kanan potensial yang dirujuk ke program tersebut terus meningkat, Prevent masih terus dituduh berkonsentrasi pada Muslim.

Rujukan itu, kata ayah anak laki-laki itu, “sangat menyedihkan” karena sekolah gagal mendiskusikannya dengan keluarga sebelumnya seperti yang dipersyaratkan.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More