Insiden Kapal Perang di Laut Hitam, PM Inggris Kecam Rusia
Jum'at, 25 Juni 2021 - 01:19 WIB
Insiden itu menandai pertama kalinya sejak Perang Dingin bahwa Rusia mengakui menggunakan peluru tajam untuk menghalangi kapal perang NATO.
Sementara itu juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan mereka yakin tindakan Inggris adalah provokasi yang disengaja dan direncanakan.
"Jika terjadi pengulangan tindakan provokatif yang tidak dapat diterima - jika tindakan itu terlalu jauh, tidak ada pilihan yang dapat dikesampingkan dalam hal mempertahankan perbatasan Rusia secara hukum," kata Peskov kepada wartawan.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov mengatakan angkatan laut Inggris harus mengganti nama kapal perusaknya dari Defender menjadi Aggressor dan memperingatkan bahwa mereka yang mencoba menguji kekuatan Rusia mengambil risiko tinggi.
Ryabkov mengatakan kepada wartawan bahwa mereka akan siap menembak sasaran jika peringatan tidak berhasil.
"Kami mungkin mengajukan banding ke alasan dan tuntutan untuk menghormati hukum internasional," kata Ryabkov, kantor berita Rusia Interfax melaporkan.
"Jika itu tidak membantu, kami mungkin menjatuhkan bom dan tidak hanya di jalur tetapi tepat sasaran jika rekan-rekan tidak mengerti sebaliknya," imbuhnya.
Rusia mengatakan bahwa kapal perang NATO yang berlayar di dekat Crimea mengganggu kestabilan kawasan itu. Pada bulan April, secara sepihak Rusia menyatakan wilayah Crimea yang lebih luas tertutup untuk kapal angkatan laut asing.
tulis komentar anda