Manuver Rusia Tenggelamkan 'Kapal Induk' di Dekat Hawaii Bikin AS Khawatir
Rabu, 23 Juni 2021 - 02:00 WIB
Pentagon mengatakan mereka mengawasi manuver militer Moskow dengan cermat.
"Komando Indo-Pasifik AS sedang memantau kapal-kapal Rusia yang beroperasi di perairan internasional di Pasifik Barat," kata juru bicara Komando Indo-Pasifik AS, Kapten Mike Kafka, kepada CBS News, Selasa (22/6/2021).
"Kami beroperasi sesuai dengan hukum laut dan udara internasional untuk memastikan bahwa semua negara dapat melakukan hal yang sama tanpa rasa takut atau bersaing dan untuk mengamankan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," ujarnya.
"Karena Rusia beroperasi di kawasan itu, diharapkan untuk melakukannya sesuai dengan hukum internasional," imbuh dia.
Rekaman awal latihan perang besar-besaran Rusia yang di-posting oleh Kementerian Pertahanan menunjukkan para pelaut melacak dan "mengusir" kapal-kapal selam musuh tiruan.
"Selama latihan, awak kapal perang Armada Pasifik menembakkan senjata otomatis AK-630 dan artileri universal A-190 Angkatan Laut," imbuh pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia.
Pencarian dan pelacakan kapal selam musuh tiruan dilakukan oleh kapal anti-kapal selam besar Admiral Panteleev yang dilengkapi dengan senjata peluru kendali, fregat Marshal Shaposhnikov dan tiga korvet.
Mantan Kepala Staf Umum Angkatan Laut Rusia, Laksamana Viktor Kravchenko, mengatakan: "Pada periode pasca-Soviet, tidak ada latihan serupa yang melibatkan sejumlah besar pasukan."
Pejabat militer Moskow, Laksamana Muda Konstantin Kabantsov, menyebut latihan itu "unik" karena luasnya wilayah Samudra Pasifik tempat latihan itu berlangsung dan menambahkan; "Latihan semacam itu belum pernah dilakukan... dalam sejarah armada Rusia baru-baru ini."
"Komando Indo-Pasifik AS sedang memantau kapal-kapal Rusia yang beroperasi di perairan internasional di Pasifik Barat," kata juru bicara Komando Indo-Pasifik AS, Kapten Mike Kafka, kepada CBS News, Selasa (22/6/2021).
"Kami beroperasi sesuai dengan hukum laut dan udara internasional untuk memastikan bahwa semua negara dapat melakukan hal yang sama tanpa rasa takut atau bersaing dan untuk mengamankan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," ujarnya.
"Karena Rusia beroperasi di kawasan itu, diharapkan untuk melakukannya sesuai dengan hukum internasional," imbuh dia.
Rekaman awal latihan perang besar-besaran Rusia yang di-posting oleh Kementerian Pertahanan menunjukkan para pelaut melacak dan "mengusir" kapal-kapal selam musuh tiruan.
"Selama latihan, awak kapal perang Armada Pasifik menembakkan senjata otomatis AK-630 dan artileri universal A-190 Angkatan Laut," imbuh pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia.
Pencarian dan pelacakan kapal selam musuh tiruan dilakukan oleh kapal anti-kapal selam besar Admiral Panteleev yang dilengkapi dengan senjata peluru kendali, fregat Marshal Shaposhnikov dan tiga korvet.
Mantan Kepala Staf Umum Angkatan Laut Rusia, Laksamana Viktor Kravchenko, mengatakan: "Pada periode pasca-Soviet, tidak ada latihan serupa yang melibatkan sejumlah besar pasukan."
Pejabat militer Moskow, Laksamana Muda Konstantin Kabantsov, menyebut latihan itu "unik" karena luasnya wilayah Samudra Pasifik tempat latihan itu berlangsung dan menambahkan; "Latihan semacam itu belum pernah dilakukan... dalam sejarah armada Rusia baru-baru ini."
(min)
tulis komentar anda