Ulama Ebrahim Raisi, Capres Terunggul Iran yang Labeli AS 'Setan Besar'
Kamis, 17 Juni 2021 - 13:14 WIB
Beberapa poster kampanye terlihat di Teheran, dan suasana telah diredam oleh penurunan ekonomi dan pembatasan terkait pandemi COVID-19. Para pengamat memperkirakan banyak pemilih yang abstain.
Mahasiswa keperawatan Teheran, Narges, 20, seperti banyak anak muda Iran, mengatakan bahwa dia lebih peduli dan khawatir tentang masa depannya. Ditanya tentang pemilihan presiden, dia mengatakan dia tidak memiliki "perasaan khusus" tentang hal itu.
Bulan lalu, pers Iran telah secara luas memperkirakan pertarungan antara Raisi dan Ali Larijani, seorang penasihat Khamenei.
Tapi setelah Dewan Wali yang kuat melarang Larijani dan politisi kelas berat lainnya untuk mengikuti pilpres, capres yang tersisa tampaknya tidak akan menimbulkan masalah serius bagi Raisi.
Menteri Dalam Negeri Abdolreza Rahmani Fazli mengakui bahwa jumlah pemilih di antara lebih dari 59 juta pemilih yang memenuhi syarat mungkin lebih rendah dibandingkan dengan pemilu sebelumnya.
“Kelemahan dalam kompetisi adalah satu alasan, dan situasi virus corona [alasan] lainnya,” katanya kepada wartawan, seperti dikutip AFP.
"Tapi tetap saja, orang-orang kami selalu membuat kejutan besar dan selalu hadir," ujarnya.
Mahasiswa keperawatan Teheran, Narges, 20, seperti banyak anak muda Iran, mengatakan bahwa dia lebih peduli dan khawatir tentang masa depannya. Ditanya tentang pemilihan presiden, dia mengatakan dia tidak memiliki "perasaan khusus" tentang hal itu.
Bulan lalu, pers Iran telah secara luas memperkirakan pertarungan antara Raisi dan Ali Larijani, seorang penasihat Khamenei.
Tapi setelah Dewan Wali yang kuat melarang Larijani dan politisi kelas berat lainnya untuk mengikuti pilpres, capres yang tersisa tampaknya tidak akan menimbulkan masalah serius bagi Raisi.
Menteri Dalam Negeri Abdolreza Rahmani Fazli mengakui bahwa jumlah pemilih di antara lebih dari 59 juta pemilih yang memenuhi syarat mungkin lebih rendah dibandingkan dengan pemilu sebelumnya.
“Kelemahan dalam kompetisi adalah satu alasan, dan situasi virus corona [alasan] lainnya,” katanya kepada wartawan, seperti dikutip AFP.
"Tapi tetap saja, orang-orang kami selalu membuat kejutan besar dan selalu hadir," ujarnya.
(min)
tulis komentar anda