Penggalian Mesir Kuno Ungkap Firaun Ramses III Pernah Singgah di Arab Saudi
Kamis, 10 Juni 2021 - 06:08 WIB
RIYADH - Arkeolog Mesir Zahi Hawass akan memimpin proyek penggalian di Arab Saudi setelah beberapa penemuan yang menunjukkan Firaun Ramses III pernah singgah di Semenanjung Arab.
Mantan Menteri Negara Urusan Purbakala Mesir itu mengatakan dalam pernyataan pers akhir bulan lalu bahwa dia mengadakan pertemuan di Riyadh dengan Kepala Otoritas Warisan Kementerian Kebudayaan Arab Saudi Jasir Al-Harbash.
Proyek ini diharapkan akan diluncurkan pada November dengan dukungan besar dari Saudi.
“Catatan papirus telah mengkonfirmasi bahwa Ramses III mengirim misi perdagangan untuk mengekstraksi tembaga dari tempat yang sekarang menjadi Arab Saudi,” ungkap Hawass.
Dia juga menunjukkan ada banyak wilayah lain yang ditemukan di sepanjang jalur perdagangan kuno yang menghubungkan kedua negara lebih dari 3.000 tahun yang lalu.
“Kelompok scarab penting yang ditemukan di Arab Saudi berasal dari Mesir,” papar dia.
Penggalian diperkirakan akan fokus pada situs arkeologi yang ada di barat laut kerajaan Saudi di oasis yang disebut Tayma, yang dianggap sebagai permukiman manusia tertua di negara itu.
Pada 2010 Komisi Tertinggi Pariwisata dan Purbakala Saudi mengumumkan penemuan batu di dekat pemukiman, yang digambarkan sebagai prasasti hieroglif pertama yang dikonfirmasi di semenanjung.
Hawass, yang saat itu menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Dewan Tertinggi Barang Purbakala Mesir, menyerukan, "Kedua negara perlu bekerja sama mengungkap keberadaan Firaun di Semenanjung Arab."
Pada 2019 para arkeolog menemukan prasasti hieroglif yang berisi tanda tangan Ramses III.
Temuan penting itu, menurut para ahli, menunjukkan firaun hadir di wilayah tersebut, karena prasasti semacam itu biasanya hanya diukir di hadapan firaun secara langsung.
Mantan Menteri Negara Urusan Purbakala Mesir itu mengatakan dalam pernyataan pers akhir bulan lalu bahwa dia mengadakan pertemuan di Riyadh dengan Kepala Otoritas Warisan Kementerian Kebudayaan Arab Saudi Jasir Al-Harbash.
Proyek ini diharapkan akan diluncurkan pada November dengan dukungan besar dari Saudi.
“Catatan papirus telah mengkonfirmasi bahwa Ramses III mengirim misi perdagangan untuk mengekstraksi tembaga dari tempat yang sekarang menjadi Arab Saudi,” ungkap Hawass.
Dia juga menunjukkan ada banyak wilayah lain yang ditemukan di sepanjang jalur perdagangan kuno yang menghubungkan kedua negara lebih dari 3.000 tahun yang lalu.
“Kelompok scarab penting yang ditemukan di Arab Saudi berasal dari Mesir,” papar dia.
Penggalian diperkirakan akan fokus pada situs arkeologi yang ada di barat laut kerajaan Saudi di oasis yang disebut Tayma, yang dianggap sebagai permukiman manusia tertua di negara itu.
Pada 2010 Komisi Tertinggi Pariwisata dan Purbakala Saudi mengumumkan penemuan batu di dekat pemukiman, yang digambarkan sebagai prasasti hieroglif pertama yang dikonfirmasi di semenanjung.
Hawass, yang saat itu menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Dewan Tertinggi Barang Purbakala Mesir, menyerukan, "Kedua negara perlu bekerja sama mengungkap keberadaan Firaun di Semenanjung Arab."
Pada 2019 para arkeolog menemukan prasasti hieroglif yang berisi tanda tangan Ramses III.
Temuan penting itu, menurut para ahli, menunjukkan firaun hadir di wilayah tersebut, karena prasasti semacam itu biasanya hanya diukir di hadapan firaun secara langsung.
(sya)
tulis komentar anda