Covid-19 Dunia 25 Mei: 5,4 Juta Kasus, 345.036 Meninggal, 2,1 Juta Sembuh
Senin, 25 Mei 2020 - 09:35 WIB
Dengan lonjakan kasus Covid-19 di Brasil, pemerintah Amerika Serikat melarang para pengunjung dari negeri Samba tersebut. Larangan berlaku bagi turis Brasil maupun orang asing yang telah berada di negara itu selama periode dua minggu.
Presiden Donald Trump sebelumnya sudah melarang masuk pengunjung dari Inggris, negara-negara Uni Eropa dan China. (Baca: AS Larang Masuk Turis Brasil karena Covid-19 Mengganas )
Juru bicara Gedung Putih Kayleigh McEnany menyatakan langkah terbaru Trump sebagai langkah yang dirancang untuk melindungi negara AS.
Larangan bepergian dari Brasil mulai diberlakukan Kamis malam. Seperti larangan lainnya, itu tidak berlaku untuk penduduk tetap yang sah. Pasangan, orang tua atau anak dari warga negara AS atau penduduk tetap yang sah juga akan diizinkan untuk memasuki Amerika.
Penasihat Keamanan Nasional AS Robert O'Brien pada hari Minggu mengatakan kepada CBS "Face the Nation" bahwa dia berharap langkah itu dapat dipertimbangkan kembali di beberapa titik.
"Kami berharap itu bersifat sementara, tetapi karena situasi di Brasil, kami akan mengambil setiap langkah yang diperlukan untuk melindungi rakyat Amerika," kata O'Brien, yang dilansir Reuters.
Presiden Donald Trump sebelumnya sudah melarang masuk pengunjung dari Inggris, negara-negara Uni Eropa dan China. (Baca: AS Larang Masuk Turis Brasil karena Covid-19 Mengganas )
Juru bicara Gedung Putih Kayleigh McEnany menyatakan langkah terbaru Trump sebagai langkah yang dirancang untuk melindungi negara AS.
Larangan bepergian dari Brasil mulai diberlakukan Kamis malam. Seperti larangan lainnya, itu tidak berlaku untuk penduduk tetap yang sah. Pasangan, orang tua atau anak dari warga negara AS atau penduduk tetap yang sah juga akan diizinkan untuk memasuki Amerika.
Penasihat Keamanan Nasional AS Robert O'Brien pada hari Minggu mengatakan kepada CBS "Face the Nation" bahwa dia berharap langkah itu dapat dipertimbangkan kembali di beberapa titik.
"Kami berharap itu bersifat sementara, tetapi karena situasi di Brasil, kami akan mengambil setiap langkah yang diperlukan untuk melindungi rakyat Amerika," kata O'Brien, yang dilansir Reuters.
(min)
tulis komentar anda