Hakim: Sudah Pasti MH17 Dijatuhkan Rudal BUK Rusia
Rabu, 09 Juni 2021 - 09:11 WIB
Panel hakim memimpin sidang kasus jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 di atas wilayah Ukraina, di Schiphol Judicial Complex, Badhoevedorp, Belanda, 7 Juni 2021. Foto/REUTERS
DEN HAAG - Hakim Belanda mengatakan penyelidikan atas jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 pada 2014 menunjukkan bahwa rudal BUK buatan Rusia sudah pasti bertanggung jawab.
Pesawat pembawa 298 orang itu ditembak jatuh saat terbang di atas wilayah Ukraina timur yang dilanda perang. Dari ratusan orang itu, 12 orang di antaranya adalah warga negara Indonesia (WNI).
Hakim dalam persidangan terhadap tiga terdakwa asal Rusia dan seorang terdakwa asal Ukraina mulai secara resmi menetapkan bukti minggu ini.
"Fragmen dianalisis di tempat kejadian sesuai dengan rudal BUK dan penyelidikan menunjukkan bahwa tidak ada kesimpulan lain yang mungkin," kata hakim ketua Hendrik Steenhuis pada Selasa yang dilansir AFP, Rabu (9/6/2021).
Para hakim juga menunjukkan video yang memperlihatkan kepulan asap putih membubung ke langit dari sebuah lapangan dekat Pervomaiskyi di Ukraina timur pada saat pesawat Boeing 777 itu jatuh.
"Seorang saksi mengatakan mereka telah melihat sebuah rudal terbang selama 20 detik sebelum meledak di sebelah kokpit sebuah pesawat," kata para hakim.
Pesawat tersebut sedang melakukan perjalanan dari bandara Schiphol Amsterdam ke Kuala Lumpur ketika jatuh di bagian timur Ukraina yang dikendalikan oleh kelompok pemberontak pro-Rusia.
Penyelidikan internasional sebelumnya menyimpulkan bahwa rudal BUK yang awalnya berasal dari Brigade Rudal Anti-Pesawat ke-53 tentara Rusia yang berbasis di kota Kursk bertanggung jawab.
Pengacara dan pejabat Rusia telah berusaha untuk berargumen bahwa ada kemungkinan lain termasuk bahwa pesawat itu ditembak jatuh oleh jet tempur yang dioperasikan oleh Ukraina.
Keempat terdakwa dituduh sebagai tokoh kunci di antara pemberontak separatis yang memerangi Kiev.
Hakim mengatakan pada hari Senin bahwa pengadilan minggu ini akan melihat bukti yang menjawab tiga pertanyaan kunci: apakah pesawat itu ditembak jatuh oleh BUK; lokasi rudal ditembakkan; dan peran keempat tersangka dalam kecelakaan itu.
Pesawat pembawa 298 orang itu ditembak jatuh saat terbang di atas wilayah Ukraina timur yang dilanda perang. Dari ratusan orang itu, 12 orang di antaranya adalah warga negara Indonesia (WNI).
Hakim dalam persidangan terhadap tiga terdakwa asal Rusia dan seorang terdakwa asal Ukraina mulai secara resmi menetapkan bukti minggu ini.
"Fragmen dianalisis di tempat kejadian sesuai dengan rudal BUK dan penyelidikan menunjukkan bahwa tidak ada kesimpulan lain yang mungkin," kata hakim ketua Hendrik Steenhuis pada Selasa yang dilansir AFP, Rabu (9/6/2021).
Para hakim juga menunjukkan video yang memperlihatkan kepulan asap putih membubung ke langit dari sebuah lapangan dekat Pervomaiskyi di Ukraina timur pada saat pesawat Boeing 777 itu jatuh.
"Seorang saksi mengatakan mereka telah melihat sebuah rudal terbang selama 20 detik sebelum meledak di sebelah kokpit sebuah pesawat," kata para hakim.
Pesawat tersebut sedang melakukan perjalanan dari bandara Schiphol Amsterdam ke Kuala Lumpur ketika jatuh di bagian timur Ukraina yang dikendalikan oleh kelompok pemberontak pro-Rusia.
Penyelidikan internasional sebelumnya menyimpulkan bahwa rudal BUK yang awalnya berasal dari Brigade Rudal Anti-Pesawat ke-53 tentara Rusia yang berbasis di kota Kursk bertanggung jawab.
Pengacara dan pejabat Rusia telah berusaha untuk berargumen bahwa ada kemungkinan lain termasuk bahwa pesawat itu ditembak jatuh oleh jet tempur yang dioperasikan oleh Ukraina.
Keempat terdakwa dituduh sebagai tokoh kunci di antara pemberontak separatis yang memerangi Kiev.
Hakim mengatakan pada hari Senin bahwa pengadilan minggu ini akan melihat bukti yang menjawab tiga pertanyaan kunci: apakah pesawat itu ditembak jatuh oleh BUK; lokasi rudal ditembakkan; dan peran keempat tersangka dalam kecelakaan itu.
(min)
tulis komentar anda