Profesor Swedia Minta Lagu Kebangsaan Diganti karena Dinilai Rayakan Invasi dan Penjarahan
Senin, 07 Juni 2021 - 18:45 WIB
STOCKHOLM - Profesor Frank Lindblad meminta lagu kebangsaan Swedia untuk diganti. Lindblad menuturkan, lagu kebangsaan saat ini berisi referensi ke waktu kekaisaran Swedia dan dengan demikian merayakan invasi dan penjarahan.
Lindblad, yang telah memantik kontroversi di dalam negeri, menuturkan, bahwa lagu kebangsaan Swedia menyinggung dan ketinggalan zaman.
Secara khusus, baris kedua dari lagu tersebut, yang memicu kemarahan Lindblad, seorang psikiater anak dan profesor emeritus, yang mengajukan diri untuk menulis ulang lagu tersebut.
Baris kedua lagu tersebut berbunyi: “Engkau takhta pada kenangan masa lalu yang indah / Ketika namamu dimuliakan terbang melintasi Bumi / Aku tahu bahwa engkau adalah dan akan tetap menjadi dirimu yang dulu / Ya, aku ingin hidup, Saya ingin mati di Utara”.
“Baris kedua sering dianggap usang, tetapi bagi saya keberatannya lebih serius dari itu. Saya pikir aneh bahwa kita harus mendedikasikan satu dari dua baris dalam lagu kebangsaan kita untuk merayakan kekaisaran Swedia, suatu periode ketika tentara Swedia menyerbu dan menjarah negara-negara lain,” ujar Lindblad.
Dia, seperti dilansir Sputnik pada Senin (7/6/2021), menekankan bahwa lagu kebangsaan saat ini membuatnya merasa "tidak nyaman", sampai-sampai dia menolak untuk menyanyikannya dengan keras.
“Dapatkah kita, dengan kredibilitas yang terjaga, mengkritik negara-negara yang hari ini mencaplok bagian-bagian negara lain atau menganjurkan kekerasan untuk menyebarkan agama mereka? Bisakah tim nasional dan penonton menyanyikannya dengan penuh keyakinan sebelum pertandingan internasional melawan, misalnya, Ukraina dan Norwegia?” tanya Lindblad.
Oleh karena itu, Lindblad berpendapat bahwa baris kedua lagu kebangsaan harus ditulis ulang dan sebagai gantinya diberikan ringkasan singkat tentang apa yang menurut dia menjadi ciri Swedia dan seperti apa seharusnya hubungan antara negara, dan warga negara.
Lagu kebangsaan Swedia, yang awalnya disebut "Lagu ke utara", liriknya disusun oleh Richard Dybeck menjadi lagu cerita rakyat pada pertengahan abad ke-19. Dalam semangat zamannya, ia memiliki lebih banyak lagi syair patriotik yang mencakup “Dengan Tuhan aku akan berjuang untuk rumah dan untuk perapian / Untuk Swedia, tanah air tercinta” yang bukan merupakan bagian dari lagu resmi.
Lihat Juga: 7 Lagu Terbaik Yura Yunita, Penyanyi yang akan Tampil usai Laga Timnas Indonesia vs Arab Saudi di GBK
Lindblad, yang telah memantik kontroversi di dalam negeri, menuturkan, bahwa lagu kebangsaan Swedia menyinggung dan ketinggalan zaman.
Secara khusus, baris kedua dari lagu tersebut, yang memicu kemarahan Lindblad, seorang psikiater anak dan profesor emeritus, yang mengajukan diri untuk menulis ulang lagu tersebut.
Baris kedua lagu tersebut berbunyi: “Engkau takhta pada kenangan masa lalu yang indah / Ketika namamu dimuliakan terbang melintasi Bumi / Aku tahu bahwa engkau adalah dan akan tetap menjadi dirimu yang dulu / Ya, aku ingin hidup, Saya ingin mati di Utara”.
“Baris kedua sering dianggap usang, tetapi bagi saya keberatannya lebih serius dari itu. Saya pikir aneh bahwa kita harus mendedikasikan satu dari dua baris dalam lagu kebangsaan kita untuk merayakan kekaisaran Swedia, suatu periode ketika tentara Swedia menyerbu dan menjarah negara-negara lain,” ujar Lindblad.
Dia, seperti dilansir Sputnik pada Senin (7/6/2021), menekankan bahwa lagu kebangsaan saat ini membuatnya merasa "tidak nyaman", sampai-sampai dia menolak untuk menyanyikannya dengan keras.
“Dapatkah kita, dengan kredibilitas yang terjaga, mengkritik negara-negara yang hari ini mencaplok bagian-bagian negara lain atau menganjurkan kekerasan untuk menyebarkan agama mereka? Bisakah tim nasional dan penonton menyanyikannya dengan penuh keyakinan sebelum pertandingan internasional melawan, misalnya, Ukraina dan Norwegia?” tanya Lindblad.
Oleh karena itu, Lindblad berpendapat bahwa baris kedua lagu kebangsaan harus ditulis ulang dan sebagai gantinya diberikan ringkasan singkat tentang apa yang menurut dia menjadi ciri Swedia dan seperti apa seharusnya hubungan antara negara, dan warga negara.
Lagu kebangsaan Swedia, yang awalnya disebut "Lagu ke utara", liriknya disusun oleh Richard Dybeck menjadi lagu cerita rakyat pada pertengahan abad ke-19. Dalam semangat zamannya, ia memiliki lebih banyak lagi syair patriotik yang mencakup “Dengan Tuhan aku akan berjuang untuk rumah dan untuk perapian / Untuk Swedia, tanah air tercinta” yang bukan merupakan bagian dari lagu resmi.
Lihat Juga: 7 Lagu Terbaik Yura Yunita, Penyanyi yang akan Tampil usai Laga Timnas Indonesia vs Arab Saudi di GBK
(ian)
tulis komentar anda