Turki Serang Kamp Penampungan Pengungsi Kurdi di Irak, 3 Tewas

Minggu, 06 Juni 2021 - 11:28 WIB
Serangan udara Turki ke kamp penampungan pengungsi Kurdi di dalam wilayah Irak menewaskan 3 orang. Foto/Ilustrasi
BAGHDAD - Sebuah serangan udara Turki pada hari Sabtu di sebuah kamp untuk orang-orang terlantar di Irak utara menewaskan sedikitnya tiga orang dan melukai sejumlah lainnya. Hal itu diungkapkan pejabat partai Uni Patriotik Kurdistan, Rashad Kelani.

Serangan di kamp yang menampung ribuan pengungsi Kurdi dari Turki terjadi tiga hari setelah Presiden Turki Tayyip Erdogan memperingatkan Irak bahwa Turki akan "membersihkan" sebuah kamp pengungsi yang katanya menyediakan tempat berlindung bagi militan Kurdi.

Seorang pejabat keamanan Irak, yang berbicara dengan syarat anonim, membenarkan serangan udara telah menewaskan dan melukai orang-orang di kamp tetapi tidak memberikan rincian seperti dikutip dari Al Arabiya, Minggu (6/6/2021).

Pasukan Turki telah meningkatkan serangan terhadap pangkalan-pangkalan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang di dalam Irak utara selama setahun terakhir, memfokuskan daya tembak dan serangan mereka terutama di sebidang wilayah hingga 30 km di dalam Irak.

Erdogan mengatakan pada hari Kamis bahwa Makhmour, sebuah kamp 180 km selatan perbatasan Turki yang telah menampung ribuan pengungsi Turki selama lebih dari dua dekade, adalah "inkubator" untuk militan dan harus ditangani.





Kamp itu didirikan pada 1990-an ketika ribuan orang Kurdi dari Turki melintasi perbatasan dalam sebuah gerakan yang menurut Ankara sengaja diprovokasi oleh PKK.

PKK, yang ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa, telah melakukan pemberontakan melawan negara di Turki tenggara yang sebagian besar penduduknya Kurdi sejak 1984. Lebih dari 40.000 orang telah tewas dalam konflik tersebut.

Makhmour menjadi sasaran serangan udara Turki setahun yang lalu, meskipun tidak ada laporan korban pada saat itu, tetapi seorang pejabat senior Turki mengatakan kamp itu sekarang menjadi prioritas bagi Ankara.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More