Berlinang Air Mata, Pembangkang Belarusia Mengaku Rencanakan Kudeta
Jum'at, 04 Juni 2021 - 09:47 WIB
Presenter siaran di saluran ONT mengklaim pihak berwenang Belarusia tidak mengetahui bahwa Pratasevich berada di atas jet Ryanair yang dialihkan.
Namun Pratasevich menggambarkan melihat pasukan khusus bersenjata berat menunggu saat pesawat meluncur ke hanggar.
"Itu adalah unit khusus SWAT - seragam, jaket antipeluru dan senjata," ungkapnya.
Wartawan itu mengatakan dia mengungkapkan rencana perjalanannya dalam obrolan selama 40 menit dengan rekannya sebelum keberangkatannya. Dia menuduh bahwa ancaman bom bisa saja dikeluarkan oleh seseorang yang memiliki konflik pribadi dengannya, tetapi dia tidak menjelaskan lebih lanjut.
Pratasevich menuduh bahwa orang tersebut — yang tidak disebutkan namanya — memiliki hubungan dengan peretas yang berpikiran oposisi yang telah menyerang situs web resmi Belarusia dan mengeluarkan ancaman bom di masa lalu.
"Hal pertama yang saya pikirkan adalah bahwa saya telah dijebak," katanya. “Ketika pesawat berada di jalur pendaratan, saya menyadari bahwa panik tidak ada gunanya,” ungkapnya.
Beberapa waktu sebelum penerbangan, Pratasevich mengatakan, dia memiliki perselisihan dengan Franak Viachorka, seorang penasihat Tsikhanouskaya.
Ditanya tentang video tersebut, Viachorka mengatakan kepada The Associated Press bahwa Pratasevich sekarang "sandera di bawah tekanan" dan bersikeras mereka memiliki hubungan persahabatan.
Diakhir wawancara, Pratasevich mengaku siap bekerja sama dengan penyidik.
“Saya bekerja sama sepenuhnya dan terbuka dan menjalani kehidupan yang biasa dan tenang, memiliki keluarga, anak-anak, berhenti berlari jauh dari sesuatu,” tuturnya.
Namun Pratasevich menggambarkan melihat pasukan khusus bersenjata berat menunggu saat pesawat meluncur ke hanggar.
"Itu adalah unit khusus SWAT - seragam, jaket antipeluru dan senjata," ungkapnya.
Wartawan itu mengatakan dia mengungkapkan rencana perjalanannya dalam obrolan selama 40 menit dengan rekannya sebelum keberangkatannya. Dia menuduh bahwa ancaman bom bisa saja dikeluarkan oleh seseorang yang memiliki konflik pribadi dengannya, tetapi dia tidak menjelaskan lebih lanjut.
Pratasevich menuduh bahwa orang tersebut — yang tidak disebutkan namanya — memiliki hubungan dengan peretas yang berpikiran oposisi yang telah menyerang situs web resmi Belarusia dan mengeluarkan ancaman bom di masa lalu.
"Hal pertama yang saya pikirkan adalah bahwa saya telah dijebak," katanya. “Ketika pesawat berada di jalur pendaratan, saya menyadari bahwa panik tidak ada gunanya,” ungkapnya.
Beberapa waktu sebelum penerbangan, Pratasevich mengatakan, dia memiliki perselisihan dengan Franak Viachorka, seorang penasihat Tsikhanouskaya.
Ditanya tentang video tersebut, Viachorka mengatakan kepada The Associated Press bahwa Pratasevich sekarang "sandera di bawah tekanan" dan bersikeras mereka memiliki hubungan persahabatan.
Diakhir wawancara, Pratasevich mengaku siap bekerja sama dengan penyidik.
“Saya bekerja sama sepenuhnya dan terbuka dan menjalani kehidupan yang biasa dan tenang, memiliki keluarga, anak-anak, berhenti berlari jauh dari sesuatu,” tuturnya.
tulis komentar anda