Indonesia Jadi Tamu Kehormatan Pameran Investasi dan Perdagangan di Chongqing
Senin, 31 Mei 2021 - 18:52 WIB
Sedangkan produk sarang burung walet (SBW), mendapatkan segmen khusus dari para konsumen wanita China yang percaya khasiat produk tersebut bagi kesehatan dan kecantikan.
Pada pembukaan hari pertama yang khusus dibuka untuk para pebisnis, Pavilion Indonesia dikunjungi lebih dari 200 pengusaha setempat yang ingin menjajaki kemungkinan menjadi hub distributor produk-produk tersebut di wilayah Chongqing.
Pada hari selanjutnya sampai penutupan, terdapat rata-rata 500-700 pengunjung yang mendatangi Pavilion Indonesia setiap hari.
Paviliun Indonesia terletak diantara Paviliun Nasional Vietnam dan Kolombia yang dalam WCIFIT ke-3 juga menjadi Tamu Kehormatan, serta berada dalam area khusus Paviliun Internasional bersama dengan Laos, Kenya, Jepang, Mauritius, Kenya, Tanzania, Norwegia, Uruguay, Pakistan, Aljazair, Inggris, Islandia, Israel, Ethiopia dan Guinea Bissau.
"Selain Forum Bisnis, Indonesia juga menampilkan pertunjukan budaya dalam keikutsertaan sebagai Tamu Kehormatan WCIFIT ke-3 ini, untuk lebih mengoptimalkan rangkaian promosi TTI Indonesia di wilayah Chongqing, yang menjadi salah satu kota dengan perekonomian tertinggi di Tiongkok," ungkap Dubes RI di Beijing Djauhari Oratmangun.
Dalam promosi budaya tersebut, Dubes Djauhari bersama sanggar tari binaan KJRI Guangzhou dan staf KBRI Beijing turut memandu para penonton untuk ikut dalam tarian tradisional diiringi lagu “Goyang Tobelo”.
WCIFIT merupakan kegiatan tahunan yang pertama kali digelar Pemkot Chongqing pada 2018 sebagai forum penting mempromosikan pertukaran dan kerja sama regional serta perdagangan dan investasi luar negeri.
WCIFIT ke-3 bertema “Joining Hands with the West for a Bright Future” menempati total area seluas 110 ribu meter persegi dan diikuti 46 ribu exhibitors dan pengunjung.
Berdasarkan perhitungan statistik sampai hari terakhir pameran, total lebih dari 40 negara, 26 kota dan provinsi, 1 daerah administratif khusus, 6 kota besar serta lebih dari 4100 perusahaan berpartisipasi dalam pameran.
Selain itu, sebanyak 359 perjanjian kerja sama investasi dan perdagangan senilai total RMB 357,82 miliar (setara USD55,64 miliar) ditandatangani selama pameran berlangsung.
Pada pembukaan hari pertama yang khusus dibuka untuk para pebisnis, Pavilion Indonesia dikunjungi lebih dari 200 pengusaha setempat yang ingin menjajaki kemungkinan menjadi hub distributor produk-produk tersebut di wilayah Chongqing.
Pada hari selanjutnya sampai penutupan, terdapat rata-rata 500-700 pengunjung yang mendatangi Pavilion Indonesia setiap hari.
Paviliun Indonesia terletak diantara Paviliun Nasional Vietnam dan Kolombia yang dalam WCIFIT ke-3 juga menjadi Tamu Kehormatan, serta berada dalam area khusus Paviliun Internasional bersama dengan Laos, Kenya, Jepang, Mauritius, Kenya, Tanzania, Norwegia, Uruguay, Pakistan, Aljazair, Inggris, Islandia, Israel, Ethiopia dan Guinea Bissau.
"Selain Forum Bisnis, Indonesia juga menampilkan pertunjukan budaya dalam keikutsertaan sebagai Tamu Kehormatan WCIFIT ke-3 ini, untuk lebih mengoptimalkan rangkaian promosi TTI Indonesia di wilayah Chongqing, yang menjadi salah satu kota dengan perekonomian tertinggi di Tiongkok," ungkap Dubes RI di Beijing Djauhari Oratmangun.
Dalam promosi budaya tersebut, Dubes Djauhari bersama sanggar tari binaan KJRI Guangzhou dan staf KBRI Beijing turut memandu para penonton untuk ikut dalam tarian tradisional diiringi lagu “Goyang Tobelo”.
WCIFIT merupakan kegiatan tahunan yang pertama kali digelar Pemkot Chongqing pada 2018 sebagai forum penting mempromosikan pertukaran dan kerja sama regional serta perdagangan dan investasi luar negeri.
WCIFIT ke-3 bertema “Joining Hands with the West for a Bright Future” menempati total area seluas 110 ribu meter persegi dan diikuti 46 ribu exhibitors dan pengunjung.
Berdasarkan perhitungan statistik sampai hari terakhir pameran, total lebih dari 40 negara, 26 kota dan provinsi, 1 daerah administratif khusus, 6 kota besar serta lebih dari 4100 perusahaan berpartisipasi dalam pameran.
Selain itu, sebanyak 359 perjanjian kerja sama investasi dan perdagangan senilai total RMB 357,82 miliar (setara USD55,64 miliar) ditandatangani selama pameran berlangsung.
tulis komentar anda