Terungkap, China Nyaris Dibom Nuklir AS dan Pakistan Waswas Diserang Israel
Jum'at, 28 Mei 2021 - 14:50 WIB
Pada puncak Perang Dingin, karena takut akan invasi pasukan komunis China terhadap Taiwan, AS telah mendorong rencana serangan nuklir terhadap daratan China. Informasi ini adalah bagian dari makalah sangat rahasia—tentang krisis yang terjadi pada tahun 1958—sebagian di antaranya telah dihapuskan pada tahun 1975.
Menurut dokumen yang sekarang dipublikasikan Ellsberg, AS percaya bahwa serangan semacam itu pasti akan melihat pembalasan serupa oleh Uni Soviet, yang akan membantu China dengan serangkaian serangan nuklirnya sendiri.
Pada tahun 1958, China menyerang pulau Kinmen dan Matsu di sepanjang pantai timur daratan China untuk "membebaskan" Taiwan.
Sementara Presiden AS saat itu; D Eisenhower, memutuskan untuk awalnya mengandalkan senjata konvensional. Namun, opsi serangan nuklir yang jauh ke China, sejauh utara Shanghai, juga tidak dikesampingkan.
Krisis 1958 akhirnya berakhir dengan pasukan komunis menghentikan serangan artileri di pulau-pulau tersebut, meninggalkan daerah itu di bawah kendali pasukan nasionalis di bawah Chiang-Kai-Shek. Pada 1979 AS secara resmi mengakui Beijing.
Sekarang, 53 tahun kemudian, ketegangan kembali meningkat antara AS dan China terkait Taiwan.
“Karena kemungkinan krisis nuklir lain atas Taiwan sedang dibicarakan tahun ini, tampaknya sangat tepat bagi saya untuk mendorong publik, Kongres (AS), dan cabang eksekutif untuk memerhatikan apa yang saya sediakan bagi mereka,” kata Ellsberg yang dikutip The New York Times.
Pemerintahan baru AS di bawah Presiden Joe Biden diharapkan segera mengumumkan strategi Amerika terhadap China. Dalam menghadapi China yang selalu berperang, AS mungkin dipaksa untuk membuat pengumuman publik yang jelas tentang melindungi Taiwan secara militer.
Pakistan Diincar Israel?
Menurut dokumen yang sekarang dipublikasikan Ellsberg, AS percaya bahwa serangan semacam itu pasti akan melihat pembalasan serupa oleh Uni Soviet, yang akan membantu China dengan serangkaian serangan nuklirnya sendiri.
Pada tahun 1958, China menyerang pulau Kinmen dan Matsu di sepanjang pantai timur daratan China untuk "membebaskan" Taiwan.
Sementara Presiden AS saat itu; D Eisenhower, memutuskan untuk awalnya mengandalkan senjata konvensional. Namun, opsi serangan nuklir yang jauh ke China, sejauh utara Shanghai, juga tidak dikesampingkan.
Krisis 1958 akhirnya berakhir dengan pasukan komunis menghentikan serangan artileri di pulau-pulau tersebut, meninggalkan daerah itu di bawah kendali pasukan nasionalis di bawah Chiang-Kai-Shek. Pada 1979 AS secara resmi mengakui Beijing.
Sekarang, 53 tahun kemudian, ketegangan kembali meningkat antara AS dan China terkait Taiwan.
“Karena kemungkinan krisis nuklir lain atas Taiwan sedang dibicarakan tahun ini, tampaknya sangat tepat bagi saya untuk mendorong publik, Kongres (AS), dan cabang eksekutif untuk memerhatikan apa yang saya sediakan bagi mereka,” kata Ellsberg yang dikutip The New York Times.
Pemerintahan baru AS di bawah Presiden Joe Biden diharapkan segera mengumumkan strategi Amerika terhadap China. Dalam menghadapi China yang selalu berperang, AS mungkin dipaksa untuk membuat pengumuman publik yang jelas tentang melindungi Taiwan secara militer.
Pakistan Diincar Israel?
tulis komentar anda