Terungkap, China Nyaris Dibom Nuklir AS dan Pakistan Waswas Diserang Israel
Jum'at, 28 Mei 2021 - 14:50 WIB
Namun, pemimpin Partai Buruh Israel dan mantan kepala staf militer, Ehud Barak, telah menepis ketakutan Pakistan akan serangan Israel yang akan datang sebagai "isapan jempol".
Dia, bagaimanapun, secara teknis mengakui bahwa serangan semacam itu mungkin dilakukan.
Ketakutan Pakistan akan serangan semacam itu bukannya tidak berdasar, mengingat pada tahun 1981, Israel menghancurkan program nuklir rezim Saddam Hussein ketika membom reaktor nuklir Irak di Osirak.
Dalam bukunya, "Deception: Pakistan, the United States and the Global Nuclear Conspiracy", jurnalis Adrian Levy dan Catherine Scott-Clark mengeklaim bahwa pejabat tinggi pertahanan India secara diam-diam mengunjungi Israel pada Februari 1983 untuk membeli peralatan perang elektronik guna menetralkan pertahanan udara Kahuta.
Israel dilaporkan juga memberi India rincian teknis dari pesawat F-16 (yang telah digunakan Pakistan) dengan imbalan rincian teknis tentang pesawat MiG-23.
Di suatu tempat pada tahun 1983, menurut analis strategis Bharat Karnad, mantan perdana menteri Indira Gandhi bahkan meminta Angkatan Udara India untuk mempersiapkan penyerangan ke Kahuta.
Misi tersebut dibatalkan setelah ilmuwan nuklir Pakistan Munir Ahmed Khan bertemu dengan ketua Komisi Energi Atom India Raja Ramanna pada pertemuan internasional di Wina dan mengancam akan melakukan serangan balasan terhadap Pusat Penelitian Atom Bhabha di Trombay.
Lihat Juga: Eks Analis CIA Sebut Biden Mirip Pelaku Bom Bunuh Diri, Wariskan Perang Besar pada Trump
Dia, bagaimanapun, secara teknis mengakui bahwa serangan semacam itu mungkin dilakukan.
Ketakutan Pakistan akan serangan semacam itu bukannya tidak berdasar, mengingat pada tahun 1981, Israel menghancurkan program nuklir rezim Saddam Hussein ketika membom reaktor nuklir Irak di Osirak.
Dalam bukunya, "Deception: Pakistan, the United States and the Global Nuclear Conspiracy", jurnalis Adrian Levy dan Catherine Scott-Clark mengeklaim bahwa pejabat tinggi pertahanan India secara diam-diam mengunjungi Israel pada Februari 1983 untuk membeli peralatan perang elektronik guna menetralkan pertahanan udara Kahuta.
Israel dilaporkan juga memberi India rincian teknis dari pesawat F-16 (yang telah digunakan Pakistan) dengan imbalan rincian teknis tentang pesawat MiG-23.
Di suatu tempat pada tahun 1983, menurut analis strategis Bharat Karnad, mantan perdana menteri Indira Gandhi bahkan meminta Angkatan Udara India untuk mempersiapkan penyerangan ke Kahuta.
Misi tersebut dibatalkan setelah ilmuwan nuklir Pakistan Munir Ahmed Khan bertemu dengan ketua Komisi Energi Atom India Raja Ramanna pada pertemuan internasional di Wina dan mengancam akan melakukan serangan balasan terhadap Pusat Penelitian Atom Bhabha di Trombay.
Lihat Juga: Eks Analis CIA Sebut Biden Mirip Pelaku Bom Bunuh Diri, Wariskan Perang Besar pada Trump
(min)
tulis komentar anda