Petugas Arab Saudi Disebut 'Pahlawan' Usai Gagalkan Serangan di Masjidil Haram
Selasa, 25 Mei 2021 - 06:07 WIB
“Pelaku ditangkap oleh petugas keamanan setelah tindakan sigap Al-Zahrani sebelum dibawa ke penjara,” kata juru bicara kepolisian Makkah.
Sheikh Baleelah melanjutkan khotbahnya meskipun drama tersebut sedang berlangsung.
“Investigasi awal oleh polisi mengungkapkan bahwa pelakunya adalah warga negara Saudi berusia 40 tahun,” ungkap surat kabar Al-Watan.
Maret lalu, seorang pria yang memegang pisau difilmkan berjalan di antara para jamaah yang meneriakkan slogan-slogan ekstremis. Dia dipukul dengan kursi dan dihentikan oleh jamaah dan petugas keamanan.
Sepanjang sejarah, sejumlah orang mengklaim sebagai "Penebus Islam" dalam berbagai insiden berbahaya.
Peristiwa paling terkenal terjadi pada 1979, ketika Juhaiman Al-Otaibi dan saudara iparnya Mohammed Al-Qahtani, yang mengaku sebagai Mahdi, menyandera ratusan peziarah di Masjidil Haram, menyebabkan pengepungan selama sepekan.
Serangan besar-besaran diluncurkan untuk mematahkan pengepungan, mengakibatkan kematian dari apa yang disebut Mesias dan ratusan pengikutnya. Pemimpin gerombolan itu, Juhaiman, ditangkap dan kemudian dieksekusi karena kejahatannya.
Sheikh Baleelah melanjutkan khotbahnya meskipun drama tersebut sedang berlangsung.
“Investigasi awal oleh polisi mengungkapkan bahwa pelakunya adalah warga negara Saudi berusia 40 tahun,” ungkap surat kabar Al-Watan.
Maret lalu, seorang pria yang memegang pisau difilmkan berjalan di antara para jamaah yang meneriakkan slogan-slogan ekstremis. Dia dipukul dengan kursi dan dihentikan oleh jamaah dan petugas keamanan.
Sepanjang sejarah, sejumlah orang mengklaim sebagai "Penebus Islam" dalam berbagai insiden berbahaya.
Peristiwa paling terkenal terjadi pada 1979, ketika Juhaiman Al-Otaibi dan saudara iparnya Mohammed Al-Qahtani, yang mengaku sebagai Mahdi, menyandera ratusan peziarah di Masjidil Haram, menyebabkan pengepungan selama sepekan.
Serangan besar-besaran diluncurkan untuk mematahkan pengepungan, mengakibatkan kematian dari apa yang disebut Mesias dan ratusan pengikutnya. Pemimpin gerombolan itu, Juhaiman, ditangkap dan kemudian dieksekusi karena kejahatannya.
(sya)
tulis komentar anda