Muslim Salat Jumat di Gereja Berlin Agar Sesuai Aturan Jarak Sosial
Sabtu, 23 Mei 2020 - 05:13 WIB
BERLIN - Gereja St Martha Berlin menjadi tempat Muslim melakukan salat Jumat karena masjid Dar Assalam hanya dapat menampung 50 orang sesuai aturan social distancing.
Masjid Dar Assalam di distrik Neukolln biasanya menampung ratusan Muslim untuk salat Jumat. Tapi saat ini hanya dapat menampung 50 orang sesuai pembatasan virus corona di Jerman.
Selama bulan Ramadhan, Gereja Martha Lutheran yang berada di dekat masjid itu pun membantu dengan mengizinkan Muslim salat di dalamnya.
“Ini tanda yang bagus dan membawa kegembiraan saat Ramadhan dan kebahagiaan di tengah krisis ini,” tutur Mohamed Taha Sabry, imam yang memimpin salat Jumat di dalam gereja dengan lukisan kaca Bunda Maria.
“Pandemi ini membuat kita sebagai satu komunitas. Krisis membawa orang bersama,” papar Sabry.
Tempat ibadah dibuka lagi di Jerman pada 4 Mei setelah ditutup selama beberapa pekan lockdown virus corona. Namun jamaah salat harus tetap menjaga jarak minimal 1,5 meter antar setiap orang. (Baca Juga: Pesawat Pakistan Jatuh, Kemlu: Untuk Sementara Tidak Ada Korban WNI)
“Ini perasaan aneh karena instrumen musik, gambar-gambar. Tapi saat Anda lihat, saat Anda lupa detail kecil, ini Rumah Tuhan pada akhirnya,” papar Samer Hamdoun yang turut salat Jumat di gereja itu.
Pastor gereja Monika Matthias mengaku merasa tergerak oleh panggilan azan untuk salat. “Saya turut berdoa. Saya memberikan pidato dalam bahasa Jerman. Dan selama doa, saya hanya bisa mengatakan ya, ya, ya, karena kita memiliki perhatian yang sama dan kami ingin belajar dari Anda. Dan ini indah untuk merasakan hal yang sama tentang satu dengan yang lain,” ujar dia. (Baca Juga: China Berlakukan UU Keamanan, Pompeo: Lonceng Kematian Otonomi Hong Kong)
Masjid Dar Assalam di distrik Neukolln biasanya menampung ratusan Muslim untuk salat Jumat. Tapi saat ini hanya dapat menampung 50 orang sesuai pembatasan virus corona di Jerman.
Selama bulan Ramadhan, Gereja Martha Lutheran yang berada di dekat masjid itu pun membantu dengan mengizinkan Muslim salat di dalamnya.
“Ini tanda yang bagus dan membawa kegembiraan saat Ramadhan dan kebahagiaan di tengah krisis ini,” tutur Mohamed Taha Sabry, imam yang memimpin salat Jumat di dalam gereja dengan lukisan kaca Bunda Maria.
“Pandemi ini membuat kita sebagai satu komunitas. Krisis membawa orang bersama,” papar Sabry.
Tempat ibadah dibuka lagi di Jerman pada 4 Mei setelah ditutup selama beberapa pekan lockdown virus corona. Namun jamaah salat harus tetap menjaga jarak minimal 1,5 meter antar setiap orang. (Baca Juga: Pesawat Pakistan Jatuh, Kemlu: Untuk Sementara Tidak Ada Korban WNI)
“Ini perasaan aneh karena instrumen musik, gambar-gambar. Tapi saat Anda lihat, saat Anda lupa detail kecil, ini Rumah Tuhan pada akhirnya,” papar Samer Hamdoun yang turut salat Jumat di gereja itu.
Pastor gereja Monika Matthias mengaku merasa tergerak oleh panggilan azan untuk salat. “Saya turut berdoa. Saya memberikan pidato dalam bahasa Jerman. Dan selama doa, saya hanya bisa mengatakan ya, ya, ya, karena kita memiliki perhatian yang sama dan kami ingin belajar dari Anda. Dan ini indah untuk merasakan hal yang sama tentang satu dengan yang lain,” ujar dia. (Baca Juga: China Berlakukan UU Keamanan, Pompeo: Lonceng Kematian Otonomi Hong Kong)
(sya)
tulis komentar anda