OKI Sebut Zionis Biadab, Negara Arab yang Normalisasi dengan Israel Dikecam
Senin, 17 Mei 2021 - 08:22 WIB
Protes terhadap penutupan Gerbang Damaskus Kota Tua Yerusalem dan upaya penggusuran keluarga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah disambut dengan kekerasan oleh polisi Israel yang menyerang rumah dan orang-orang Palestina di jalan.
Hamas, kelompok yang berkuasa di Gaza, pada Senin pekan lalu akhirnya melepaskan hujan roket ke Israel sebagai tanggapan atas kekerasan Yerusalem. Militer Zionis Israel membalas dengan serangan udara yang terus berlanjut hingga pagi ini (17/5/2021).
Hingga saat ini, 193 orang telah dilaporkan tewas di Gaza oleh pemboman Israel, 55 di antaranya adalah anak-anak, dan lebih dari 10.000 orang telah mengungsi.
Sementara di Israel, 10 orang telah tewas, dua di antaranya adalah anak-anak.
“Kami menghadapi pendudukan jangka panjang. Itulah yang menjadi pangkal masalah," kata Menteri Luar Negeri Otoritas Palestina, Riad Malki, di awal KTT, seperti dikutip dari The New Arab.
"Kejahatan dilakukan terhadap Palestina tanpa konsekuensi," katanya.
Otoritas Palestina (PA) mengontrol Tepi Barat, yang sangat jenuh dengan menjamurnya permukiman Zionis, tetapi tidak dengan Jalur Gaza yang diperintah oleh Hamas. Pihak Hamas tidak ambil bagian dalam KTT OKI.
“Penderitaan rakyat Palestina adalah luka berdarah dunia Islam saat ini,” kata Menteri Luar Negeri Afghanistan, Mohammad Haneef Atmar.
Namun, KTT OKI, yang diselenggarakan secara virtual oleh Arab Saudi, juga menyaksikan perseteruan antara para menteri luar negeri dari beberapa anggota OKI setelah beberapa orang melontarkan kritik terhadap negara-negara Arab yang menandatangani normalisasi hubungan dengan Israel beberapa bulan lalu.
"Pembantaian anak-anak Palestina hari ini mengikuti normalisasi," kata Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif, yang dilansir AP.
Hamas, kelompok yang berkuasa di Gaza, pada Senin pekan lalu akhirnya melepaskan hujan roket ke Israel sebagai tanggapan atas kekerasan Yerusalem. Militer Zionis Israel membalas dengan serangan udara yang terus berlanjut hingga pagi ini (17/5/2021).
Hingga saat ini, 193 orang telah dilaporkan tewas di Gaza oleh pemboman Israel, 55 di antaranya adalah anak-anak, dan lebih dari 10.000 orang telah mengungsi.
Sementara di Israel, 10 orang telah tewas, dua di antaranya adalah anak-anak.
“Kami menghadapi pendudukan jangka panjang. Itulah yang menjadi pangkal masalah," kata Menteri Luar Negeri Otoritas Palestina, Riad Malki, di awal KTT, seperti dikutip dari The New Arab.
"Kejahatan dilakukan terhadap Palestina tanpa konsekuensi," katanya.
Otoritas Palestina (PA) mengontrol Tepi Barat, yang sangat jenuh dengan menjamurnya permukiman Zionis, tetapi tidak dengan Jalur Gaza yang diperintah oleh Hamas. Pihak Hamas tidak ambil bagian dalam KTT OKI.
“Penderitaan rakyat Palestina adalah luka berdarah dunia Islam saat ini,” kata Menteri Luar Negeri Afghanistan, Mohammad Haneef Atmar.
Namun, KTT OKI, yang diselenggarakan secara virtual oleh Arab Saudi, juga menyaksikan perseteruan antara para menteri luar negeri dari beberapa anggota OKI setelah beberapa orang melontarkan kritik terhadap negara-negara Arab yang menandatangani normalisasi hubungan dengan Israel beberapa bulan lalu.
"Pembantaian anak-anak Palestina hari ini mengikuti normalisasi," kata Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif, yang dilansir AP.
tulis komentar anda