Biden Sebut Israel Belum Bereaksi Berlebihan pada Serangan Roket Gaza
Sabtu, 15 Mei 2021 - 01:02 WIB
WASHINGTON - Presiden Amerikat Serikat (AS) Joe Biden menyatakan Israel belum bereaksi berlebihan dalam menanggapi tembakan roket dari Jalur Gaza.
Pernyataan Biden itu merupakan bentuk pembelaan pada Israel saat rezim Zionis terus melancarkan serangan mematikan di wilayah sipil Palestina.
"Salah satu hal yang saya lihat sejauh ini adalah tidak adanya reaksi berlebihan yang signifikan," ungkap Biden di Gedung Putih.
"Pertanyaannya adalah bagaimana kita sampai pada titik di mana, bagaimana mereka sampai pada titik di mana terjadi pengurangan serangan yang signifikan, terutama serangan roket yang ditembakkan tanpa pandang bulu ke pusat-pusat populasi," papar Biden.
Serangan Israel yang sedang berlangsung di Gaza menewaskan 115 lebih warga Palestina, menurut Kementerian Kesehatan Palestina. Korban tewas termasuk 27 anak-anak dan 11 wanita. Ratusan orang lainnya terluka.
Daerah pemukiman telah menjadi sasaran serangan udara Israel di daerah kantong pantai Gaza yang padat penduduk. Sekitar tiga bangunan bertingkat telah diratakan Israel.
Sampai saat ini, tujuh orang Israel tewas. Korban tewas termasuk seorang tentara yang tewas ketika satu peluru kendali anti-tank menghantam jipnya.
Ketegangan meningkat di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur sejak pekan lalu ketika pengadilan Israel memerintahkan pengusiran keluarga Palestina dari daerah mayoritas Palestina. Mahkamah Agung Israel kemudian menunda sidang banding.
Warga Palestina yang menunjukkan solidaritas dengan penduduk di lingkungan itu telah menjadi sasaran serangan pasukan Israel dan kelompok pemukim sayap kanan.
Israel menduduki Yerusalem Timur selama perang Arab-Israel tahun 1967 dan mencaplok seluruh kota pada 1980. Tindakan itu tidak pernah diakui komunitas internasional.
Pernyataan Biden itu merupakan bentuk pembelaan pada Israel saat rezim Zionis terus melancarkan serangan mematikan di wilayah sipil Palestina.
"Salah satu hal yang saya lihat sejauh ini adalah tidak adanya reaksi berlebihan yang signifikan," ungkap Biden di Gedung Putih.
"Pertanyaannya adalah bagaimana kita sampai pada titik di mana, bagaimana mereka sampai pada titik di mana terjadi pengurangan serangan yang signifikan, terutama serangan roket yang ditembakkan tanpa pandang bulu ke pusat-pusat populasi," papar Biden.
Serangan Israel yang sedang berlangsung di Gaza menewaskan 115 lebih warga Palestina, menurut Kementerian Kesehatan Palestina. Korban tewas termasuk 27 anak-anak dan 11 wanita. Ratusan orang lainnya terluka.
Daerah pemukiman telah menjadi sasaran serangan udara Israel di daerah kantong pantai Gaza yang padat penduduk. Sekitar tiga bangunan bertingkat telah diratakan Israel.
Sampai saat ini, tujuh orang Israel tewas. Korban tewas termasuk seorang tentara yang tewas ketika satu peluru kendali anti-tank menghantam jipnya.
Ketegangan meningkat di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur sejak pekan lalu ketika pengadilan Israel memerintahkan pengusiran keluarga Palestina dari daerah mayoritas Palestina. Mahkamah Agung Israel kemudian menunda sidang banding.
Warga Palestina yang menunjukkan solidaritas dengan penduduk di lingkungan itu telah menjadi sasaran serangan pasukan Israel dan kelompok pemukim sayap kanan.
Israel menduduki Yerusalem Timur selama perang Arab-Israel tahun 1967 dan mencaplok seluruh kota pada 1980. Tindakan itu tidak pernah diakui komunitas internasional.
(sya)
tulis komentar anda