Viral, Video Sistem Iron Dome Israel Kewalahan Hadapi Roket dari Gaza
Rabu, 12 Mei 2021 - 17:18 WIB
Seorang juru bicara IDF mengkonfirmasi kepada The Hill bahwa pasukan telah menghantam gedung bertingkat, dan pernyataan publik yang dikeluarkan oleh militer Israel mengatakan bahwa struktur itu telah menjadi sasaran karena menampung kantor yang digunakan oleh kepemimpinan politik Hamas termasuk markas yang digunakan untuk penelitian dan pengembangan militer, kantor intelijen militer, dan banyak lagi.
Siaran pers mengatakan bahwa IDF memberikan peringatan dini kepada warga sipil di dalam gedung dan memberikan waktu yang cukup bagi mereka untuk mengungsi dari lokasi.
Menurut AP, pesawat tak berawak Israel melepaskan serangkaian tembakan peringatan untuk mendesak orang-orang meninggalkan daerah tersebut, meskipun Reuters mencatat bahwa tidak segera jelas apakah bangunan tersebut telah sepenuhnya dievakuasi pada saat ledakan terjadi.
Serangan udara Israel dan serangan roket Hamas telah meningkat sejak Senin, dengan pejabat kesehatan setempat memperkirakan bahwa setidaknya 28 warga Palestina dan dua warga Israel telah tewas di tengah kekerasan baru-baru ini.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Ned Price mengatakan dalam jumpa pers hari Selasa waktu setempat bahwa AS sangat prihatin tentang eskalasi antara Israel dan mereka yang meluncurkan roket dari Gaza. Ia menambahkan bahwa pemerintahan Biden menyerukan untuk menahan diri dan untuk tenang.
"Israel memiliki hak untuk mempertahankan diri dan menanggapi serangan roket," lanjutnya. "Rakyat Palestina juga memiliki hak atas keselamatan dan keamanan, seperti yang dilakukan Israel," ujarnya.
"Kami telah menyerukan pengekangan dan pengurangan ketegangan dalam upaya untuk melestarikan kehidupan sipil dan kami mengakui bahwa Israel telah terbunuh, Palestina telah terbunuh," tambahnya, mengatakan AS terlibat dengan pejabat Israel dan Palestina serta mitra internasional untuk meredakan ketegangan.
"Hilangnya nyawa warga sipil Palestina yang tidak bersalah, orang Israel yang tidak bersalah, adalah sesuatu yang sangat kami sesali," kata Price.
"Justru itulah mengapa kami melakukan semua yang kami bisa, kami melakukan semua yang kami bisa dalam koordinasi dengan mitra internasional kami untuk menempatkan mengakhiri siklus eskalasi dan siklus kekerasan," tuturnya.
Siaran pers mengatakan bahwa IDF memberikan peringatan dini kepada warga sipil di dalam gedung dan memberikan waktu yang cukup bagi mereka untuk mengungsi dari lokasi.
Menurut AP, pesawat tak berawak Israel melepaskan serangkaian tembakan peringatan untuk mendesak orang-orang meninggalkan daerah tersebut, meskipun Reuters mencatat bahwa tidak segera jelas apakah bangunan tersebut telah sepenuhnya dievakuasi pada saat ledakan terjadi.
Serangan udara Israel dan serangan roket Hamas telah meningkat sejak Senin, dengan pejabat kesehatan setempat memperkirakan bahwa setidaknya 28 warga Palestina dan dua warga Israel telah tewas di tengah kekerasan baru-baru ini.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Ned Price mengatakan dalam jumpa pers hari Selasa waktu setempat bahwa AS sangat prihatin tentang eskalasi antara Israel dan mereka yang meluncurkan roket dari Gaza. Ia menambahkan bahwa pemerintahan Biden menyerukan untuk menahan diri dan untuk tenang.
"Israel memiliki hak untuk mempertahankan diri dan menanggapi serangan roket," lanjutnya. "Rakyat Palestina juga memiliki hak atas keselamatan dan keamanan, seperti yang dilakukan Israel," ujarnya.
"Kami telah menyerukan pengekangan dan pengurangan ketegangan dalam upaya untuk melestarikan kehidupan sipil dan kami mengakui bahwa Israel telah terbunuh, Palestina telah terbunuh," tambahnya, mengatakan AS terlibat dengan pejabat Israel dan Palestina serta mitra internasional untuk meredakan ketegangan.
"Hilangnya nyawa warga sipil Palestina yang tidak bersalah, orang Israel yang tidak bersalah, adalah sesuatu yang sangat kami sesali," kata Price.
"Justru itulah mengapa kami melakukan semua yang kami bisa, kami melakukan semua yang kami bisa dalam koordinasi dengan mitra internasional kami untuk menempatkan mengakhiri siklus eskalasi dan siklus kekerasan," tuturnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda